Rabu 28 Mar 2018 15:59 WIB

9 Aktivis Muslimah yang Berprestasi di Dunia

Masih banyak perempuan Muslim menghadapi diskriminasi.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ani Nursalikah
Blogger Muslim dari AS Amani Al-Khatahtbeh (kanan) menolak menerima penghargaan Changemaker dari Revlon karena menjadikan aktris Israel Gal Gadot sebagai brand ambassador.
Foto: EPA
Malala Yousufzai

Azadeh Shahshahani

Azadeh Shahshahani adalah pengacara hak asasi manusia yang tinggal di Atlanta. Ia adalah direktur firma hukum di Protect South.

Sebagian besar pekerjaannya adalah melindungi komunitas imigran di Selatan. Jaringan Hak Asasi Manusia AS memberinya Penghargaan Pembina Hak Asasi Manusia pada 2017 untuk pekerjaan advokasinya.

Shahshahani telah melakukan penelitian dan menulis tentang keadaan yang menyedihkan dari pusat-pusat penahanan imigran di Selatan serta pelacakan pemerintah terhadap komunikasi elektronik imigran. Dia juga pernah menjabat sebagai direktur Proyek Hak Keamanan / Imigran Nasional untuk American Civil Liberties Union.

Su'ad Khabeer

Su'ad Khabeer adalah profesor American Culture dan Arab and Muslim American Studies di Universitas Michigan. Penelitiannya fokus pada persimpangan ras dan budaya di AS.

Ia berniat menciptakan portal Sapelo Square, yakni sebuah situs yang mendokumentasikan dan menganalisis pengalaman orang kulit hitam dan Muslim Amerika. Seperti Muslim Girl, Sapelo Square menawarkan artikel, posting blog, wawancara, dan karya kreatif oleh, tentang, atau menampilkan Muslim di AS.

Ini berfungsi sebagai ruang untuk diskusi, eksplorasi, dan berbagi pengalaman antara anggota komunitas Muslim, atau orang yang hanya ingin datang dan belajar sesuatu tentang komunitas yang mungkin tampak asing bagi mereka.

Blair Imani

Blair Imani masuk Islam pada 2015. Ia mengatakan pada Teen Vogue pada 2017 ihwal keinginannya melihat respons masyarakat terhadapnya usai mengenakan jilbab. Ia menyatakan diri sebagai seorang biseksual. Namun, ia menggunakan posisinya untuk mematahkan stereotip bahwa orang aneh tidak memiliki tempat dalam Islam.

Imani menulis Modern HERstory, yakni sebuah buku sejarah inklusif yang menampilkan kisah-kisah tentang wanita dan orang nonbinary. Dia juga mendirikan Kesetaraan untuk Perempuan, yang bertujuan untuk memberikan materi pendidikan tentang isu-isu yang mempengaruhi perempuan dan orang-orang.

Zahra Billoo

Zahra Billoo memiliki pekerjaan besar, sebagai direktur eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam di Wilayah Teluk San Francisco. Dalam posisi itu, dia memimpin CAIR-SFBA karena dituntut sejumlah organisasi terkenal untuk melindungi Muslim di Amerika yang menghadapi diskriminasi. Yang paling penting, yakni menghadapi larangan Trump tentang Muslim.

Malala Yousafzai

Anda sudah mendengar tentang Malala Yousafzai, tetapi keteguhan dan tekadnya selalu menghasilkan penyebutan lain. Mahasiswa Pakistan di Oxford itu memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian untuk kampanye pendidikan bagi perempuan.

Dia selamat dari serangan Taliban pada 2012. Peristiwa itu tak menghentikannya melanjutkan pendidikannya. Ia menggalang dana melalui Dana Malala untuk membantu anak perempuan mendapatkan pendidikan di mana-mana.

Kendati memiliki kesibukan sebagai mahasiswa di Oxford, tetapi itu tak memperlambat pekerjaannya. Dia juga masih bekerja dengan para pemimpin dunia untuk melanjutkan program pendidikan anak perempuan.

Luangkan waktu sejenak untuk merayakan dan menghargai pencapaian para perempuan-perempuan itu. Hari Wanita Muslim adalah saat yang tepat untuk memulai. Namun, itu tak berarti Anda berhenti belajar tentang perempuan Muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement