REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Sheikh Zayed Grand Mosque Centre (SZGMC) bekerja sama dengan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (DCT) Abu Dhabi, Uni Emirat Arab akan kembali menggelar pameran sejarah haji. Acara tersebut merupakan sesi kedua dari "Hajj: Memories of a Journey Talks Programme".
Gelaran ini akan dimulai pada hari Rabu (1/3) di Sheikh Zayed Masjid Agung. Pengunjung diajak menjelajahi cerita-cerita berdasarkan benda bersejarah yang berada di pameran dalam pembahasan berjudul, "Every Object Tells Story".
Menurut kantor berita Emirates 247, Senin (27/2), ada lebih dari 182 artefak langka dan memorabilia pribadi yang dipajang di pameran haji. Seniman kontemporer juga akan membahas gagasan dan inspirasi di balik karya seni kontemporer mereka.
Mereka menyoroti pentingnya objek dalam mengkomunikasikan tradisi dan sejarah Islam kepada khalayak di seluruh dunia. Pameran benda-benda, artefak, dan karya seni kontemporer ini bertujuan menceritakan pengalaman saat para peziarah melakukan perjalanan spiritual ke Makkah.
Benda-benda tersebut menggambarkan latar belakang, lanskap, ruang dan atmosfer haji bagi khalayak yang lebih luas. Diskusi terakhir akan diadakan pada tanggal 19 Maret membahas Manuskrip, Iluminasi Seni dan Kaligrafi.
Materi disampaikan oleh Ketua Yayasan Perpustakaan yang juga Ketua Dewan Kebudayaan Dubai Mohammed bin Rashed, dan Menteri Kesehatan dan Pencegahan Dr. Abdul Rahman bin Mohammad bin Nasser Al Owais.
Selain barang-barang biasa, pengunjung akan dapat melihat lebih dekat hasil seniman di dunia Islam. Mereka menggunakan kaligrafi untuk mengubah tulisan menjadi karya seni yang unik. Dipamerkan beberapa objek dan artefak unik di sana.