REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakistan memiliki sejarah yang panjang dengan peradaban Islam. Salah satu pe ninggalan historis di sana adalah Masjid Wazir Khan, yang terletak di Kota Lahore.
Sejarah masjid ini merentang sejak era Di nasti Mughal. Proses konstruksi rumah ibadah itu berlangsung pada pertengahan abad ke-17. Saat itu, sebagian besar Asia selatan merupakan wilayah kekua saan Shah Jahan (wafat 1666).
Pada 1641, Masjid Wazir Khan resmi berdiri. Lokasinya berdekatan dengan bangunan-bangunan lain yang sentral bagi para sultan. Sejak saat itu, masjid ini menjadi tempat bagi sultan- sultan Mughal dan keluar ganya untuk melak sanakan shalat Jumat.
Dikisahkan, iring-iringan kerajaan begitu megah dalam perjalanannya dari benteng istana ke Masjid Wazir Khan. Orang-orang memadati pinggir jalan untuk menyaksi kannya. Fenomena ini terus berlangsung hingga berdirinya Masjid Badshahi yang juga berlokasi di Lahore pada 1673, ketika Sultan Aurang zeb bertakhta.
Bagaimanapun, Masjid Wazir Khan tetap menjadi primadona, bahkan sampai hari ini. Para pakar memuji masjid ini sebagai puncak kreasi arsitektur wangsa Mughal. Permukaan dindingnya dilapisi kashi-kari, yakni corak-corak geometris atau floral dari bahan batu kapur dengan tekstur yang halus.
Warnanya selang-seling biru, putih, dan hijau. Teknik pembuatannya dinama kan faience, yang biasa diterapkan pada tembikar khas Pakistan (kashi).Hiasan tersebut makin cantik dengan untaian kaligrafi ayat-ayat suci Alquran.
Kasha-karimenunjukkan ciri khas kebudayaan Persia, khususnya pada dekorasi dan detail ornamen yang rumit, berwarna-warni. Sepertinya, hal ini karena Shah Jahan memboyong banyak seniman Persia untuk mendukung desain masjid ini.
Penamaan masjid tersebut mengambil dari nama arsiteknya, Syekh Ilamuddin al-An shari alias Wazir Khan.Pada akhir masa hidupnya, dia menduduki jabatan gubernur Punjab dalam era ke pemimpinan Shah Jahan.
Selain bangunan ini, ada banyak hasil karya Wazir Khan. Namun, hanya Masjid Wazir Khan yang layak disebut sebagai maha karya. Rumah ibadah ini juga didirikan sebagai penghormatan bagi salik Muhammad Ishaq atau Miran Badsyah. Makamnya dapat dijumpai tidak jauh dari kompleks masjid tersebut.