Selasa 06 Feb 2018 20:21 WIB

Din Syamsudin Kumpulkan Para Pemuka Agama

Acara dialog ini akan dihadiri oleh sekitar 450 pemuka dari berbagai agama.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Utusan Khusus Presiden Untuk DIalog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP) Din Syamsudin (tengah)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Utusan Khusus Presiden Untuk DIalog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP) Din Syamsudin (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban, Din Syamsudin mengatakan akan mengumpulkan para tokoh lintas agama dari berbagai daerah untuk membahas masalah kerukunan bangsa. Acara musyawarah besar pemuka agama ini akan digelar pada 8-10 Februari mendatang di Hotel Sahid Jakarta.

Kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Din pun meminta agar Presiden dapat menerima kedatangan para pemuka agama dan memberikan arahannya di Istana Presiden.

"Tadi saya datang untuk memastikan Insya Allah beliau (Jokowi) bersedia untuk menerima segenap peserta musyawarah besar pemuka agama kerukunan bangsa itu, nanti pada tanggal 10 Februari jam 4 sore di Istana. Se-Indonesia," ujar Din di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (6/2).

Menurut dia, dalam acara dialog ini akan dihadiri oleh sekitar 450 pemuka dari berbagai agama. Rencananya, juga akan dibahas tujuh pokok isu dan akan menghasilkan kesepakatan.

 

"Maka nanti akan ada kesepakatan. Ada tujuh isu 7pokok yang akan dibahas," tambahnya.

Selain agenda mengumpulkan para tokoh agama, Din juga melaporkan rencana penyelenggaraan pekan kerukunan umat beragama atau World Interfaith Harmony Week. Acara ini merupakan agenda dari PBB yang diselenggarakan di seluruh dunia pada awal Februari ini.

"Kita adakan Insya Allah di plenary hall JCC. Insya Allah 3 ribu umat berbagai agama akan hadir, kemudian culture performance artis-artis lintas agama, dan bapak Presiden saya minta untuk datang memberikan amanat," ujar Din.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement