Senin 05 Feb 2018 13:14 WIB

Dewan Muslim Tanggapi Dukungan Ofsted Larang Siswa Berjilbab

guru dan pemimpin agama mengecam keputusan Ofsted sebagai hal yang diskriminatif.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agus Yulianto
Dewan Muslim Inggris
Foto: IOL
Dewan Muslim Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Larangan untuk mengenakan jilbab pada siswa di bawah usia 8 tahun kembali digemakan di Inggris. Kali ini, dukungan datang dari Dewan Pengawas Pendidikan di Inggris (Ofsted). Pejabat senior Ofsted, Amanda Spielman secara terbuka mendukung kepala sekolah, Neena Lall, yang memberlakukan larangan berjilbab tersebut bulan lalu dalam menghadapi penentangan dari orang tua dan pemimpin masyarakat di sekolah negeri dengan mayoritas Muslim di London timur.

Spielman secara terbuka mengatakan, bahwa para penentang aturan itu menggunakan institusi pendidikan untuk mempersempit cakrawala kaum muda dan mengindoktrinasi pikiran yang mudah dipengaruhi dengan ideologi ekstremis.

Menanggapi hal itu, seorang juru bicara Dewan Muslim Inggris mengatakan, kurangnya keterlibatan yang tepat tidak diragukan lagi akan memperkuat persepsi negatif di antara banyak orang tua Muslim tentang intervensi Ofsted.

"Seiring dengan kabar bahwa Spielman terus mengeluarkan pernyataan publik yang tidak proporsional tentang Muslim dan menunjukkan kaitannya dengan ekstremisme, kami berharap dia akan berkonsultasi sebelum mengeluarkan kebijakan yang tidak dapat dibenarkan lagi," kata juru bicara Dewan Muslim Inggris, dilansir dari The Guardian, Senin (5/2).

Sebelumnya, Lall mengeluarkan aturan larangan berjilbab bagi murid di bawah usia 8 tahun. Larangan itu beralasan bahwa ajaran Islam tidak mengharuskan anak perempuan untuk memakainya hingga ia mendapatkan pubertas.

Namun, sekolah tersebut mengumumkan bahwa larangan itu dibatalkan sepekan kemudian, setelah kepala gubernur sekolah mengundurkan diri. Ia mendukung gerakan Lall, namun kemudian meminta maaf atas komentar yang ia buat di media sosial.

Pada November 2017 lalu, Spielman mendapat kecaman setelah mengatakan bahwa petugas Ofsted  akan menanyai gadis-gadis muda di sekolah dasar yang memakai jilbab. Lebih dari seribu akademisi, guru dan pemimpin agama mengecam keputusan Ofsted sebagai hal yang diskriminatif dan rasis secara institusional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement