REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tantangan dakwah yang kian dinamis khususnya di ibu kota negara (Jakarta) membutuhkan komitmen dan usaha nyata para dai dalam mendakwahkan nilai-nilai Islam.
“Berbeda dengan tantangan dakwah di pedalaman, di ibu kota negara dai tangguh dituntut lebih kreatif dan uptodate dalam dakwahnya. Karena itu, gelaran silaturahim dai di Jabodebek menjadi satu media penting untuk dilaksanakan. Tujuannya agar ada sharing informasi dan pengalaman di lapangan,” terang koordinator dai tangguh Jabodebek Ahmad Maghfur MpdI dalam rilis Baitul Maal Hidayatullah (BMH) yang diterima Republika.co.id, Jumat (19/1).
BMH hadir sebagai pihak yang memberikan support terhadap gerakan dakwah para dai tangguh di ibu kota.
“Alhamdulillah, Laznas BMH bisa menjadi mitra para dai tangguh di ibu kota negara, yang dalam dua tahun terakhir memberikan support operasional dakwah dan pemberdayaan dai di Jabodebek,” ujar Direktur Operasional BMH DKI Jakarta, Rama Wijaya.
Pada tahun 2017, support yang telah disalurkan melalui para dai di Jabodebek mencapai Rp 556 juta.
“Selain telah bermanfaat bagi kiprah dakwah, dana tersebut di antaranya telah melebarkan sayap dakwah para dai. Yang terbaru adalah pendirian tujuh Rumah Quran di Jakarta. Target kami tahun ini jumlahnya bisa bertambah menjadi 15 Rumah Quran. Melalui silaturahim dai ini kita berharap lebih solid lagi bergerak dalam dakwah ini,” kata Sekretaris DPW Hidayatullah Isnaeni.
Secara simbolis penyerahan support itu dilakukan oleh Direktur SDM BMH Pusat Ade Syariful Allam kepada Koordinator Dai Tangguh Jabodebek Ahmad Maghfur di Villa Quran Hidayaturrahman Caringin, Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/1).