Senin 15 Jan 2018 22:42 WIB

Iklan Tentara Muslim Shalat di Medan Perang

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agus Yulianto
Tentara Inggris di Aghanistan (Ilustrasi)
Foto: telegraph.co.uk
Tentara Inggris di Aghanistan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON -- Sebuah iklan melibatkan tentara Muslim yang sedang shalat baru saja dirilis. Iklan ini mengampanyekan bahwa tentara bisa berasal dari segala latar belakang.

Iklan menunjukkan seorang tentara dengan pakaian siap tempurnya melepas helm, sepatu boot dan senjata. Ia kemudian shalat di hadapan kawan-kawan sesama tentara di medan perang.

Saat sujud, muncul tulisan 'keeping my faith' dan 'this is belonging'. Terdengar suara baku tembak dan ledakan sebagai latar belakang. Iklan ini muncul dan viral sejak pekan lalu.

Kampanye tersebut menunjukkan bahwa tentara juga bisa emosional dan mempertahankan kepercayaannya. Selama ini, isu berkembang bahwa menjadi tentara adalah sesuatu yang eksklusif.

Turunnya minat bergabung di militer juga menjadi salah satu alasan dirilisnya iklan. Kolonel Richard Kemp yang merupakan mantan komandan pasukan Inggris di Afganistan mengatakan iklan ini sebenarnya tidak signifikan untuk mereka yang benar-benar berminat bergabung dengan militer.

"Yang paling mereka khawatirkan adalah bagaimana menghadapi pertempuran," kata dia dilansir The Sun, Ahad (14/1). Ia menaksir iklan ini lebih bersifat politik demi mengembalikan kekuatan pasukan.

Selama ini, militer juga dinilai tidak peduli pada sisi emosional tentara. Padahal banyak studi menyebutkan bahwa tentara yang kembali dari medan perang sangat rawan terhadap depresi dan trauma.

Pensiunan militer, Mayor Tim Cross mengatakan pada BBC, militer memang harus memastikan terbukanya kesempatan bagi siapa pun untuk masuk militer. Selain itu, mereka harus menyadari bahwa tentara juga 'manusia'.

"Tapi, militer pun perlu menegaskan bahwa kita tidak akan lemah dan terlalu baik," kata dia. Rekrutmen kali ini melibatkan dana sebesar 1,6 juta poundsterling untuk program dukungan emosional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement