REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zakat dinilai punya peran yang cukup penting dalam membangun kesejahteraan umat, terutama dalam mengentaskan kemiskinan dalam menaikkan taraf hidup kaum dhuafa. Berdasarkan data Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), total aset zakat di Indonesia mencapai Rp 217 triliun.
Aset tersebut memiliki potensi yang sangat besar dalam pengentasan kemiskinan dan ketimpangan pendapatan masyarakat di Indonesia. Tahun lalu, perzakatan nasional mengalami peningkatan sebesar 20 persen. Angka tersebut diakumulasi dari rata-rata pengumpulan zakat, infak, sedekah (ZIS) dan dana sosial keagamaan lainnya (DSKL) pada Baznas pusat, Baznas provinsi, Baznas kabupaten/kota dan Lembaga Amil Zakat (LAZ).
Direktur Dompet Dhuafa (DD) Imam Rulyawan mengatakan, pihaknya akan terus mewujudkan masyarakat berdaya yang bertumpu pada sumber daya lokal melalui sistem yang berkeadilan. "Prioritas penyaluran zakat kami kepada fakir miskin, dana gawat daruat, pendampingan warga melalui pemberdayaan ekonomi, kemudian aspek pendidikan, kesehatan dan pengembangan sosial," ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Kamis (4/1).
Menurutnya, pencapaian tersebut cukup membuktikan kesadaran keagamaan masyarakat. Dengan rutin membayar zakat bisa menjadi ketenangan batin dan memberikan manfaat bagi kaum yang membutuhkan. Jadi, kata Imam, selesu apapun kondisi lembaganya atau pekerjaan karena sudah membayar zakat maka akan terus menerus membayar zakat, selain kewajiban bisa memberikan manfaat apabila penyalurannya ke lembaga profesional.
Dalam program kesehatan, kata dia, DD mendirikan berbagai lembaga kesehatan yang bertujuan untuk melayani seluruh mustahik dengan sistem yang mudah dan terintegrasi dengan sangat baik. DD telah berperan aktif dalam melayani kaum dhuafa sejak tahun 2001. Melalui program Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC), beragam kegiatan telah dilakukan, baik bersifat preventif, promotif dan kuratif.
Sejak 2009, DD membangun rumah sakit gratis bagi pasien dari kalangan masyarakat miskin. Berlokasi di Desa Jampang, Kemang, Kabupaten Bogor, di atas lahan seluas 7.600 m2. RST memiliki fasilitas lengkap, mulai dari poliklinik, dokter spesialis, ruang operasi, rawat inap, UGD, apotek, hingga metode pengobatan komplementer.
Kemudian, DD ikut ambil bagian dalam perjuangan mencerdaskan bangsa, mendirikan beberapa jejaring dengan beragam program pendidikan gratis serta beasiswa untuk siswa unggul tidak mampu. "Telah banyak prestasi yang diukir dan telah banyak lulusan yang terbukti tak kalah dengan lulusan sekolah-sekolah unggul lainnya di Indonesia. Tidak hanya untuk siswa dan mahasiswa, ada pula program pendidikan untuk guru dan sekolah," ucapnya.
Masalah sosial juga tidak lepas dari lembaga amil ini sekaligus permasalahan yang dihadapi bangsa ini sejak dulu, kemiskinan. Untuk itu Dompet Dhuafa mendirikan divisi ekonomi dengan jejaring yang tersebar di hampir seluruh pelosok Indonesia. Tujuannya adalah untuk mendampingi masyarakat melalui berbagai program yang disesuaikan dengan daerahnya agar tercipta lahan-lahan pekerjaan baru serta masyarakat yang berdaya sehingga mereka dapat mandiri secara finansial. (