Senin 01 Jan 2018 22:19 WIB

Kadar Ketakwaan Bilal bin Rabah

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Takwa (ilustrasi).
Foto: blog.science.gc.ca
Takwa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sosok sahabat Rasulullah SAW Bilal bin Rabah merupakan satu contoh betapa Islam mengangkat derajat seluruh umat manusia, baik itu bangsa kulit cerah maupun gelap. Agama ini mengajarkan, ketakwaan merupakan faktor penentu status mulia di hadapan Allah. Harta, keturunan, dan kekuasaan politik hanyalah titipan belaka dari Sang Pencipta.

Sebuah hadis riwayat Imam Muslim menceritakan bagaimana kadar ketakwaan Bilal bin Rabah. Suatu hari, Rasulullah SAW hendak menunaikan shalat Subuh di masjid. Beliau berpapasan dengan Bilal dan berkata kepadanya, "Wahai Bilal, beri tahu kepadaku tentang amal perbuatanmu yang paling engkau harapkan manfaatnya dalam Islam. Sebab, malam tadi aku (bermimpi) mendengar suara terompahmu di depanku di surga."

"Tidak satu pun amal yang pernah aku lakukan yang lebih kuharapkan manfaatnya dalam Islam dibandingkan dengan senantiasa melakukan shalat (sunah) semampuku setiap selesai berwudhu dengan sempurna, siang maupun malam, "jawab Bilal.

Keimanan Bilal memang sudah teruji di masa permulaan dakwah Islam. Saat itu, Rasulullah SAW menyebarkan Islam se cara sembunyi-sembunyi. Buku Kisah- kisah Islami yang Menggetarkan Hatikarya Hasan Zakaria Fulaifal Bilal bin Rabah langsung memantapkan hati memeluk Islam. Padahal, waktu itu, Bilal masih seba gai budak belian. Status paling rendah itu merupakan warisan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement