Senin 01 Jan 2018 06:07 WIB

Fenomena Penolakan Ustaz dan Semangat Pancasilais

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Ustadz Felix Siauw memberikan tausiyah kepada ribuan umat Islam saat mengikuti reuni 212 di Monumen Nasional, Jakarta, Sabtu (2/12).
Foto:
Menag Lukman Hakim Saifuddin

Terlepas dari kasus penolakan Ustaz Somad di luar negeri tersebut, munculnya friksi-friksi di tubuh umat Islam dengan aksi massa menolak ustaz berceramah di pengajian harus segera diakhiri karena dapat memicu konflik horizontal. Karena itu, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Siafuddin pun meminta agar semua pihak menahan diri.

"Jadi tentu saya berharap kita semua menahan diri. Jadi, masing-masing kita harus lebih mengedepankan bahwa sesungguhnya semua kita punya hak yang sama untuk menyampaikan ceramah-ceramah," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (7/11).

Ia pun mengimbau agar semua golongan tidak main hakim sendiri dalam menolak ceramah-ceramah yang diduga provokatif tersebut, apalagi dengan cara mengerahkan massa yang cukup besar. Karena, menurut dia, tindakan seperti itu dapat memecah persatuan umat Islam.

"Karena semuanya itu tentu akan sangat rawan sekali ditunggangi atau disusupi oleh pihak-pihak yang justru berkepentingan dengan perpecahan di internal umat," kata Lukman.

Sementara, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas meminta agar penceramah santun dalam menyampaikan isi ceramahnya, sehingga tidak terjadi penolakan-penolakan di daerah. Ia pun juga meminta agar penceramah komitmen untuk tidak menyebarkan lagi paham khilafah dan ujaran kebencian.

"Pokoknya itu tadi, baik penceramah dari organisasi mana pun dari kelompok apa pun agar berceramah dengan santun," ujarnya kepada Republika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement