Senin 01 Jan 2018 06:07 WIB

Fenomena Penolakan Ustaz dan Semangat Pancasilais

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Ustadz Felix Siauw memberikan tausiyah kepada ribuan umat Islam saat mengikuti reuni 212 di Monumen Nasional, Jakarta, Sabtu (2/12).
Foto:
Ustaz Abdul Somad

Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Ustaz Bachtiar Nasir menilai penolakan yang dilakukan kelompok ormas di Bali kepada Ustaz Somad tersebut merupakan tindakan yang justru sangat jauh dari nilai NKRI.

"Yang dilakukan terhadap ustad Abdul Somad, sangat jauh dari nilai-nilai negara kesatuan republik Indonesia (NKRI). Hal ini merupakan manipulasi atas sebuah emosi dan hawa nafsu sesaat," ujarnya di Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (12/12).

Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Cholil Nafis juga menanggapi intimidasi yang dialami Ustaz Somad di Bali. Menurut dia, banyak pelajaran yang dapat diambil oleh masyarakat dalam kasus penolakan Ustaz Somad tersebut.

"Kasus Ustaz Abdul Somad di Bali itu pelajaran buat kita bahwa kita jangan termakan hoax. Kedua kita jangan bermain asumsi, apalagi kepada ulama kepada ustaz yang menyebarkan Islam," ujar Kiai Cholil saat dihubungi //Republika.co.id//.

Belum lama ini, Ustaz Somad kembali mendapat penolakan yang kali ini terjadi di Hong Kong, sehingga menghebohkan jagat media sosial. Melalui akun Facebook pribadinya, Ustaz Somad pun menceritakan bahwa dia sampai di Hong Kong pada Sabtu (23/12) sore.

Baru turun dari pintu pesawat saat masih di bandara, sejumlah orang yang tidak berseragam mengadang dan menariknya secara terpisah. Saat itu, Ustaz Somad juga bersama dua rekannya yang juga ditarik oleh sejumlah orang tersebut. Terkait peristiwa itu, Ustaz Somad mengaku hanya bisa berusaha dan berdoa.

"Ada hikmah di balik itu semua. Kepada sahabat-sahabat panitia jangan pernah berhenti menebar kebaikan di jalan dakwah. Mohon maaf tidak terhingga buat sahabat-sahabat pahlawan devisa negara di Hong Kong," tulis Ustaz Somad.

Menanggapi hal itu, Ketua MUI Bidang Hubung Luar Negeri, KH Muhyiddin Junaidi menyatakan bahwa kasus penolakan Ustaz Somad di Hong Kong merupakan sebuah konspirasi untuk membunuh karakter ulama. Karena itu, ia meminta kepada pemerintah Indonesia untuk melakukan investigasi terkait kasus tersebut.

"Ini adalah sebuah konspirasi untuk membunuh karakrer ulama. MUI minta kepada pemerintah terutama Kemenlu untuk melakukan investigasi khusus kasus ini agar tak terulang di masa mendatang," ujarnya saat dihubungi Republika, Senin (25/12).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement