Senin 01 Jan 2018 06:07 WIB

Fenomena Penolakan Ustaz dan Semangat Pancasilais

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Ustadz Felix Siauw memberikan tausiyah kepada ribuan umat Islam saat mengikuti reuni 212 di Monumen Nasional, Jakarta, Sabtu (2/12).
Foto:
Ustaz Bachtiar Nasir berceramah di Lapang Kerkof, Garut, Jawa Barat, Sabtu (11/11) dalam kegiatan Tabligh Akbar.

Selain Felix, penceramah yang juga pernah mendapat penolakan adalah Ustaz Bachtiar Nasir (UBN). Ia sempat ditolak oleh pengurus NU Cirebon saat akan menjadi pengisi tausiyah dalam acara pembukaan MTQ yang akan digelar di Alun-alun Keraton Kacirebonan, Kamis (19/10). Ia ditolak karena dikhawatirkan tausyiyah yang disampaikan UBN akan memecah belah masyarakat di Cirebon.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Sulton Fatoni mengatakan, PBNU menyerahkan kasus tersebut kepada PCNU Cirebon untuk menyelesaikannya. Karena, menurut dia, para kiai yang berada di daerah Cirebon lebih mengetahui dinamika sosial keagamaan yang berada di Cirebon.

"PBNU menyerahkan kepada PCNU Cirebon karena para kiai di daerah yang memahami dinamika sosial keagamaan di Cirebon," ujar Sulton saat dihubungi Republika.co.id, Senin (16/10).

Sementara, Kapolres Cirebon Kota AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar telah menegaskan, pihak kepolisian tidak melarang kehadiran Ustaz Bachtiar Nasir untuk memberikan tausyiah dalam pembukaan MTQ ke-50 tingkat Kota Cirebon.

"Kami menegaskan, pihak kepolisian tidak melarang, hanya memberi masukan, dengan dasar adanya penolakan dan pertimbangan faktor risiko jika acara itu tetap menghadirkan Ustadz BN (Bachtiar Nasir). Jika pun Ustadz BN tetap hadir, polisi siap mengamankan kegiatan itu," kata Adi di Mapolres Cirebon Kota, Senin (16/10).

Penolakan terhadap ustaz terus berlanjut, yang paling mendapatkan sorotan adalah penolakan yang dialami oleh penceramah kondang Ustaz Abdul Somad di Bali. Ustaz Somad ditolak oleh sejumlah oknum dan Ormas saat akan melakukan Safari Dakwah Ustadz Abdul Somad di Bali pada 8-10 Desember 2017.

Penolakan terhadap Ustaz Somad itu pun mendapat kecaman dari berbagai pihak. Karena dalam dakwah yang disampaikan Ustaz Somad sendiri tidak pernah mengusung ideologi khilafah ataupun anti Pancasila. Justru, Ustaz Somad menegaskan bahwa dirinya sangat Pancasilais dan cinta terhadap NKRI.

"Saya mendapat beasiswa Mesir-Indonesia tahun 1998 setelah lulus Pancasila dan P4. Saya lulus tes PNS 2008 karena bukan anti Pancasila. Sampai sekarang mengajarkan cinta kebangsaan dari kampus sampai desa terpencil, kata Ustaz Somad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement