REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faishal Zaini, menegaskan organisasinya tidak melakukan campur tangan terhadap pencekalan Ustadz Abdul Somad di Hong Kong. Helmy pun mengatakan dalam kejadian itu pemerintah bertugas sepenuhnya menjelaskan duduk kronologis dan penyebab pencegahan Ustadz Abdul Somad tersebut.
"Hal ini sangat penting sebagai bagian dari tanggung jawab pemerintah," kata Helmy kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Sebagai bagian dari dakwah ke-Islaman, katanya, PBNU pada prinsipnya sangat menyayangkan kejadian pencegahan yang menimpa Ustadz Abdul Somad. Ia pribadi berharap masyarakat tidak terprovokasi atas pemberitaan-pemberitaan yang cenderung tendensius dan tidak sesuai fakta yang ada.
Helmy membantah PBNU terlibat dalam pencekalan Ustadz Abdul Somad. "Pernyataan bahwa Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj berperan di balik pencekalan Ustadz Abdul Somad adalah fitnah," kata Helmy.
Menurut dia, PBNU tidak memiliki kekuatan dan otoritas untuk mencegah orang masuk ke sebuah negara. PBNU juga tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan organisasi.
Komentar Sekjen PBNU ini muncul seiring banyaknya pemberitaan yang beredar di media tentang pencegahan Abdul Somad untuk ceramah di Hong Kong. Berita pencegahan itu dikait-kaitkan dengan Nahdlatul Ulama, khususnya Said Aqil Siroj.