REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Perwakilan massa aksi bela Palestina yang dipimpin Sekretaris MUI Jatim, Muhammad Yunus keluar dari barisan menuju kantor Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat (AS) Surabaya Jalan Citra Niaga, Sambikerep, Surabaya, Jumat (15/12). Harapannya, mereka bisa masuk dan diterima oleh perwakilan dari Konjen AS untuk menyuarakan tuntutannya.
Perwakilan massa aksi tersebut memasuki wilayah kantor Konjen AS Surabaya dengan pengawalan petugas keamanan. Setelah beberapa saat menunggu, belum ada perwakilan dari Konjen AS yang menemui mereka. Begitu pun, kepastian apakah mereka bisa menemui perwakilan Konjen AS atau tidak, tak kunjung didapat. Namun, para perwakilan tersebut belum mau mundur, dan mengancam akan tetap berada di sana, sampai ada perwakilan yang menemui dan bisa menyampaikan aspirai mereka.
Sambil menunggu, perwakilan massa aksi tersebut juga sempat menggelar ibadah Sahalat Ashar secara berjamaah, tepat di jalanan depan Kantor Konjen AS Surabaya. Sekretaris MUI Jatim, Muhammad Yunus menjadi imam dalam shalat berjamaah tersebut.
M. Yunus bahkan sempat mebgajak petugas yang berjaga yang beragama Islam untuk ikut shatat beejamaah. "Ayo aparat yang beragama Islam kita shalat berjamaah dulu," ujar Yunus. Namun ajakan tersebut hanya disambut anggukan kepala.
Seusai shalat, M. Yunus kembali berbincang dengan pimpinan aparat kepolisian dan TNI yang mengawal, terkait kepastian mereka bisa ditemui perwakilan Konjen AS atau tidak. Meski sebenarnya, para petugas keamanan pun tidak bisa menjawab prihal kepastian tersebut.
Sementara itu, di sisi lain, ribuan massa aksi bela Palestina tetap bertahan pada barisannya. Mereka juga sempat melaksanakan Shalat Ashar berjamaah. Shalat berjamaah diawali azan ashar dari mobil komando.
Massa aksi tersebut belum mau meninggalkan lokasi aksi, sampai pimpinan mereka, yang berusaha menemui perwakilan Konjen AS Surabaya kembali ke barisan.