Kamis 14 Dec 2017 17:30 WIB
Belajar Kitab

Ilmu-Ilmu yang Dibutuhkan untuk Menguasai Bahasa Arab

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Kitab Kuning
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Kitab Kuning

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seperti bahasa Inggris yang menggunakan grammar untuk tata bahasa, dalam bahasa Arab sangat banyak tata bahasanya. Ada ilmu nahwu, sharaf, balaghah, mantiq, dan sebagainya. Masing-masing ilmu itu saling berkaitan dalam penggunaan bahasa Arab yang baik. Karena itu, seseorang yang bisa berbahasa Arab belum tentu bisa menerjemahkan sebuah tulisan dalam bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia dengan baik tanpa memiliki ilmu tersebut.

Huruf Arab adalah huruf yang dipergunakan sebagai ejaan dalam bahasa Arab. Huruf Arab dipergunakan untuk menulis sebuah kata atau kalimat dalam bahasa Arab. Huruf-huruf Arab ini bisa disebut dengan huruf hijaiyah. Mengenai jumlah hurufnya, banyak ulama yang mengelompokkannya secara berbeda-beda, ada yang menyebut jumlahnya 28, 29, dan 30.

Kitab Ajurumiyah ini sengaja disusun untuk memudahkan seseorang mempelajari tata bahasa Arab. Dengan menguasai kitab ini, akan mudah bagi seseorang dalam menerjemahkan buku-buku atau kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab sesuai dengan makna yang diinginkan oleh pengarangnya. Begitu juga untuk memahami isi dan kandungan Alquran serta hadis Nabi Muhammad SAW yang menggunakan bahasa Arab. ''Sesungguhnya, kami menjadikan Alquran dalam bahasa Arab supaya kamu memahaminya.'' (QS Alzukhruf (43): 3).

Kitab Matan al-Ajurumiyah ini dimulai dengan kalimat Al-Kalamu huwa al-Lafzhu al-Murakkabu al-Mufidu bi al-Wadl'i (Kalimat (dalam bahasa Arab) adalah sebuah lafaz yang tersusun dan yang memberi makna (faedah) dalam bahasa Arab).

Kitab ini kemudian menjelaskan pembagian sebuah kalimat dalam bahasa Arab. Kalimat yang dijelaskan dalam kitab ini terbagi tiga, yaitu isim, fi'il, dan huruf.

Isim (kata benda) adalah kata yang menunjukkan benda, namanya, atau sifatnya. Dari segi lafaz, kata isim ditandai dengan kata yang dapat diawali dengan Alif-Lam (alif dan lam) atau diakhiri dengan tanwin atau harakat (baris) bawah (kasrah). Contohnya, Al-Madrasatu, Muhammadun, atau Lil-Muslimin.

Yang termasuk kategori kata isim adalah kata ganti benda, kata ganti penunjuk, dan penghubungnya serta isim mashdar (kata kerja yang dibendakan) (Hidayat dkk, 1994). Isim dari segi jenisnya dibedakan menjadi dua, yaitu mu'annats (untuk menunjukkan perempuan atau nama benda yang sifatnya biasanya ditandai dengan ta' marbuthah). Isim lainnya adalah mudzakkar (untuk menunjukkan jenis laki-laki). Dan, dilihat dari segi jumlah benda, isim ini dibedakan dalam tiga macam, yakni isim mufrad (jumlah tunggal), mutsanna (dua), dan jamak (lebih dari dua).

Selain isim, kitab Matan al-Ajurumiyah ini juga membahas fi'il (kata kerja). Fi'il ini dibagi lagi menjadi tiga macam, yaitu fi'il madli (bentuk lampau, past tense), fi'il mudlari' (sekarang dan sedang terjadi, continuous tense), dan fi'il amr (akan datang). Fi'il amr ini adalah kata kerja yang menunjukkan perintah.

Selanjutnya, kitab ini membahas huruf. Huruf adalah kata selain isim dan fi'il, yaitu kata yang tidak memiliki pengertian tertentu, kecuali setelah dihubungkan dengan isim atau fi'il.

Selain membahas isim, fi'il, dan huruf, kitab ini juga membahas kedudukan masing-masing kalimat, seperti fa'il, mubtada', khabar, na'at wa man'ut (sifat dan yang mengikutinya), maf'ul (bih, muthlaq, min ajlih, dan ma'ah), athaf, badal, zharaf, badal, dan lainnya. Setidaknya, terdapat 24 bab yang dibahas dalam Matan al-Ajurumiyah ini.

Begitu pentingnya kitab ini sehingga banyak ulama yang kemudian memberikan syarah-nya serta mengembangkan berbagai kedudukan kalimat dalam bahasa Arab. Salah satunya adalah kitab Imrithi, Alfiyah Ibnu Malik. Khusus Alfiyah Ibnu Malik, dimuat sedikitnya 1000 nazam. Dan, kitab Alfiyah ini bisa dipakai oleh santri yang sudah menguasai Ajurumiyah atau Imrithi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement