REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menargetkan peningkatan penghimpunan zakat nasional sebesar 25 persen di tahun 2018. Baznas juga menargetkan untuk mengeluarkan 280 ribu orang dari garis kemiskinan dalam rangka mengentaskan kemiskinan di Indonesia.
Direktur Pusat Kajian Strategis Baznas, Irfan Syauqi Beik mengatakan, proyeksi penghimpunan zakat di tahun 2018 kemungkinan naik 25 persen. Kalau tahun ini pengimpunan zakat nasional sekitar Rp 5 triliun, mungkin nanti akan ada kenaikan 25 persen dari Rp 5 triliun.
"Di Rakornas Baznas kemarin, sepakat target (penghimpunan) Rp 8,7 triliun di tahun 2018, jadi ini menjadi target optimis untuk penghimpunan," kata Irfan kepada Republika saat Seminar Nasional dan Publik Expose Indonesia Zakat Outlook di IPB International Convention Center, Bogor pada Selasa (12/12).
Ia menerangkan, sementara target penyaluran zakat, Baznas komitmen mengentaskan 1 persen kemiskinan di Indonesia per tahun. Jadi kalau sekarang angka kemiskinan 27,6 juta orang, maka 1 persennya sekitar 270 ribu atau 280 ribu orang. Target Baznas pada 2018 ada sebanyak 280 ribu orang yang benar-benar harus dikeluarkan dari garis kemiskinan. Agar mereka bisa menjadi mandiri.
"Kalau target melayani, kita harapkan bisa sampai lima sampai enam juta mustahik di 2018 (yang bisa dilayani Baznas)," ujarnya.
Ia menambahkan, tapi mungkin Baznas belum bisa mengentaskan kemiskinan semua orang yang berada di bawah garis kemiskinan. Sebab membutuhkan proses dan waktu untuk mengentaskan kemiskinan. Mungkin ada mustahik yang bisa mandiri setelah mendapatkan bantuan selama dua sampai tiga tahun.