Sabtu 09 Dec 2017 00:13 WIB

Polisi Tangkap Pelaku Pembakaran Muslim India

Rep: Marniati/ Red: Ani Nursalikah
Pria muslim India.    (ilustrasi)
Foto: AP/Mukhtar Khan
Pria muslim India. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Polisi di India barat telah menangkap seorang pria Hindu yang telah membunuh seorang pekerja Muslim secara keji. Menurut kepolisan, tindakan ini merupakan bentuk serangan agama yang nyata dan kejahatan rasial.

Kantor berita Trust of India melaporkan Kamis malam (7/12) penangkapan tersebut terjadi setelah tersangka membagi video korban yang bernama, Mohammad Afrazul (48 tahun). Korban dipukul menggunakan benda tajam sampai mati dan kemudian dibakar.
 
Pembunuhan tersebut terjadi di negara bagian Rajasthan, India barat, Rabu. Badan korban yang setengah terbakar ditemukan oleh polisi pada Kamis pagi di sebuah jalan di Rajsamand, lebih dari 300 Km dari ibu kota negara bagian Jaipur.
 
Polisi mengatakan, tersangka Shambu Lal Raigar mengamuk akibat pernikahan wanita Hindu dan pria Muslim yang dikenal dengan istilah "love jihad". Namun tidak diketahui secara pasti mengapa Afrazul yang dipilih sebagai korban. Sebuah video menunjukkan tersangka membawa pria Muslim tersebut ke tempat terpencil dan menyerangnya dengan sebuah senjata. Korban berteriak minta tolong sampai akhirnya ia tewas.
 
Dilansir di Aljazirah, Jumat (8/12), dalam videonya Shambhu Lal menyampaikan peringatan apa yang ia lakukan untuk melawan "love jihad", yang diyakini oleh sayap kanan Hindu adalah sebuah persekongkolan kelompok Muslim untuk memancing wanita Hindu agar menikah dengan pria Muslim sehingga mereka menjadi mualaf.
 
"Anda jihad, ini adalah takdir yang menanti Anda. Hentikan 'love jihad' di India, atau Anda akan bernasib sama seperti orang ini," kata pelaku dalam bahasa Hindi.
 
Dia kemudian mulai menyiram tubuh korban yang bekerja sebagai buruh tersebut dengan bensin dan membakarnya.
 
"Ini adalah kejahatan brutal. Kejahatan ini tidak terlihat seperti dilakukan oleh manusia normal," kata Direktur Jenderal Polisi Rajasthan, OP Galhotra mengatakan pada sebuah konferensi pers di Jaipur, Rabu.
 
Ia mengatakan penyelidikan tersebut masih pada tahap awal. Pelaku akan menghadapi konsekuensi atas apa yang dilakukannya.
 
Muslim berjumlah sekitar 14 persen dari 1,3 miliar orang di India sementara umat Hindu berjumlah sekitar 80 persen dari populasi.
 
Sebagian besar serangan terhadap umat Islam terkait dengan perdagangan sapi, yang oleh banyak umat Hindu India dianggap suci. Menurut Human Rights Watch tujuh tindak kekerasan massa yang menewaskan setidaknya 10 orang Muslim karena tuduhan membeli atau menjual sapi untuk memperoleh dagingnya. Pembunuhan sapi dilarang di sebagian besar wilayah India.
 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement