Jumat 01 Dec 2017 11:17 WIB
Maulid Nabi Muhammad

Menyambut Perintah Allah SWT, Rasulullah Pun Mulai Berdakwah

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agus Yulianto
Berbagai kesulitan lebih sering mendorong seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT (ilustrasi)..
Foto:
Ikrimah dikenal sebagai pemuda Quraisy yang gagah berani dan seorang penunggang kuda yang mahir.

Cara kasar tak mempan, kaum Quraisy menempuh jalan halus. Uthbah bin Rabiah, seorang tokoh cendikiawan Quraisy, menawarkan diri untuk bicara dengan Rasulullah. Kepada Rasulullah, ia menawarkan harta, tahta, dan pertolongan bila Rasulullah merasa diganggu jin.

Setelah Uthbah bin Rabiah selesai, Rasulullah membacakan surat Fushshilat ayat 1-6, ditutup surat Fushshilat ayat 13. Uthbah menutup mulut Rasulullah dan memohon agar tidak meneruskan bacaan.

Uthbah kembali kepada kaumnya dan mengatakan, ''Aku mendengar perkataan yang belum pernah aku dengar sama sekali. Itu bukan syair, sihir, atau mantera. Wahai kaum Quraisy, biarkanlah Muhammad! Perkataan yang Muhammad ucapkan akan jadi berita menggemparkan''. Para pemuka Quraisy menghardik Uthbah atas perkataan itu.

Tapi, kaum Quraisy belum kapok. Mereka mencoba sekali lagi dengan tawaran yang sama, plus tambahan agar Rasulullah bergantian menyembah Allah SWT lalu berhala kaum Quraisy bergantian. Semua tawaran itu ditolak Rasulullah dan turun wahyu, surat Al-Kafirun ayat 1-6.

Habis akal, kaum Quraisy meminta kaum Hasyim dan kaum Muthalib menyerahkan Rasulullah untuk dibunuh. Tapi keduanya menolak. Akibatnya, kaum Quraisy memboikot kaum Hasyim dan kaum Muthalib selama dua atau tiga tahun melalui sebuah surat yang digantung di Kabah.

Mereka yang diboikot menghadapi kesusahaan. Mereka bahkan hanya makan dedaunan karena kaum Quraisy mengintimidasi para pedagang agar tak menjual barang-barang kepada kaum Hasyim dan Muthalib. Allah SWT lalu memerintahkan rayap-rayap memakan surat pernyataan pemboikotan itu sehingga berakhirlah masa boikot terhadap umat Islam.

Karena tekanan kaum Quraisy tak juga reda, Rasulullah memerintahkan agar sebagian kaum Muslim pindah ke Habasyah. Rasulullah mendengar, Najasyi sang raja Habasyah terkenal adil bijaksana. Di antara sekitar 80 orang yang berhijrah, ada Utsman bin Affan bersama istrinya (Ruqayyah bin Rasulullah), Abu Hudzaifah dan istrinya, Zubair bin Awwam, Mush'ab bin Umair, dan Abdurrahman bin Auf.

Kabar itu sampai ke telinga kaum Quraisy. Mereka mengutus Abdullah bin Abi Rabi'ah bersama Amr bin Ash (yang belum masuk Islam) menemui Najasyi, meminta agar mengembalikan kelompok eksil dari Makkah dikembalikan. Rupa-rupa hadiah mereka bawa untuk penasihat raja dan berharap langkah mereka bisa mulus.

Saat menghadap Najasyi, mereka juga menyerahkan hadiah. Namun Najasyi menolak mengembalikan kaum Muslim sebelum mendengar penjalasan dari kaum Muslim sendiri. Ja'far bin Abi Thalib mewakili kaum Muslim bicara kepada Najasyi. Ja'far menyampaikan keluhuran nilai Islam yang dibawa Rasulullah dan beriman kepadanya. Namun, kaum Quraisy memusuhi dan menyiksa kaum Muslim. ''Kami tak punya pilihan lain selain Anda dan kami berharap tidak diperlakukan sewenang-wenang di negeri Anda''.

Najasyi meminta Ja'far menunjukkan risalah yang dibawa Rasulullah. Ja'far lalu membacakan surat Maryam yang membuat Najasyi berlinang air mata sambil berkata, ''Apa yang engkau baca dan apa yang dibawa Isa berasal dari cahaya yang sama''. Najasyi lalu meminta kedua utusan kaum Quraisy untuk pulang karena ia tak akan menyerahkan kaum Muslim.

sumber : Martin Lings. Muhammad: Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik. Serambi; Hepi Andi Bastoni. 101 Wanita Teladan di Masa Rasulullah. Robbani Press.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement