REPUBLIKA.CO.ID, RAKHINE STATE -- Pembangunan Rumah Sakit (RS) Indonesia di Rakhine State, Myanmar resmi dimulai. Hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking bangunan utama yang digelar pada Minggu (19/11). Acara tersebut dihadiri Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Myanmar, Ito Sumardi.
Selain Dubes Ito, hadir pula Dirjen Kementerian Kesehatan Myanmar U Aye Thar Kyam, Secretary of State Rakhine U Tin Maung Swe serta perwakilan MER-C, Nur Ikhwan Abadi dan Ahmad Fauzi, serta insinyur yang ditugaskan untuk mengawasi pembangunan RS Indonesia.
Sekitar seribu orang dari berbagai etnis di Myanmar berkumpul di area RS Indonesia, yang berada di Kampung Myaung Bwe, Mrauk U, Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Mereka datang dari berbagai desa di sekitar area rumah sakit untuk turut menyaksikan acara groundbreaking RS Indonesia tersebut.
Mereka yang hadir bukan hanya komunitas Budha, namun juga komunitas Muslim juga ikut menyaksikan acara pelatakan batu pertama. “Ini sangat bersejarah karena untuk pertama kalinya Indonesia memberikan bantuan berupa rumah sakit kepada negara pimpinan Aung San Su Kyi,” ujar Ikhwan dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (20/11).
Dubes Ito mengawali peletakan batu RS Indonesia, diikuti dengan perwakilan Kementerian Kesehatan, dan Secretary of State Rakhine. Dari MER-C diwakili Nur Ikhwan Abadi. Selain itu, perwakilan dari Muslim dan Budha juga turut melakukan peletakan batu pertama.
RS Indonesia di Rakhine merupakan bagian dari diplomasi kemanusiaan yang dilakukan MER-C dengan tujuan jangka panjang meredakan konflik kemanusiaan yang telah meminta korban jiwa ribuan manusia tersebut.