REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Masjid Indonesia (DMI) akan menggelar acara pembukaan Muktamar VII di Asrama Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu-Ahad (11-12/11). Namun, mulai Rabu (10/11) hingga hari ini, sebagian pengurus DMI dari berbagai daerah sudah datang ke Jakarta untuk mengikuti muktamar terbesar DMI ini.
Setidaknya ada sekitar 1.500 peserta yang akan mengikuti kegiatan yang akan dibuka Wakil Presiden Juauf Kalla ini. Sekretaris Jenderal DMI Imam Addaruqutni mengatakan, dalam muktamar tersebut nantinya akan membahas tentang AD/ART organisasi, program DMI lima tahun ke depan, dan akan merumuskan rekomendasi internal maupun eksternal.
Terlepas dari itu, menurut dia, yang paling penting dalam muktamar ini pihaknya berharap Jusuf Kalla bersedia kembali untuk menjadi Ketua Umum DMI. "Tiga itu akan dibahas dalam Muktamar ini. Tapi kemudian yang penting lagi mohon kesediaan kembali Pak JK untuk memimpin DMI lagi," ujarnya kepada Republika.co.id, Jumat (10/11).
Selama lima tahun terakhir, Jusuf Kalla dinilai telah memimpin dan melaksanakan program DMI dengan baik. Namun, menurut Imam, masih ada beberapa program DMI yang harus ditetap dilanjutkan oleh Jusuf Kalla, khususnya terkait program memakmurkan masjid dan dimakmurkan masjid.
"Masih ada agenda yang penting sekali tentang DMI ini dan ini harus Pak JK yang memimpin. Jadi penting sekali kepemimpinan Pak JK lima tahun ke depan ini. Jadi diharapkan memimpin lagi," ucapnya.
Muktamar VII DMI kali ini mengangkat tema "Mantapkan akselerasi memakmurkan dan dimakmurkan masjid". Menurut dia, program memkmurkan dan dimakmurkan masjid itu sudah berjalan dan program itu harus berkelanjutan. Karena itu, dalam muktamar ini DMI juga akan mendatangkan pembicara dari beberapa kementerian, seperti Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kominfo, dan juga Menteri Kesra.
"Untuk berkelanjutan itu satu harus ada perluasan dan pendalaman, jadi intensifikasi program. Nah ini perlu penguatan Pak JK," katanya.
Ia menuturkan, program memakmurkan masjid itu harus dimulai dengan program pemberdayaan masjid yang harus dipertajam lagi. Sebab, kata dia, dari masjid itu lah akan menciptakan transformasi sosial dan budaya, termasuk etos ekonomi ataupun budaya masjid ramah lingkungan. "Ini kan juga berkaitan dengan program pembangunan juga. Nah masjid juga mau mengambil peran juga," ujarnya.