REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam pertama kali tiba di Nigeria pada abad ke-9. Arsip keagamaan menunjukkan, Islam telah diadopsi sebagai agama mayoritas tokoh terkemuka di Kekaisaran Bornu pada masa Pemerintahan Mai (raja) Idris Alooma.
Ia menjabat dari 1571-1603 M. Meskipun pada saat itu sebagian besar warga Nigeria masih menganut agama lokal tradisional.
Joseph Kenny dalam "Sharia and Christianity in Nigeria: Islam and a 'Secular' State" di Journal of Religion in Africa (BRILL) menjelaskan, selain memperkenalkan Islam, raja Alooma juga memperkenalkan pengadilan Islam, mendirikan masjid dan asrama di Makkah untuk Kanuris agar dapat berhaji.
Geliat tersebut menyebar ke kota-kota besar bagian utara Nigeria pada abad ke-16, kemudian pindah ke pedesaan dan menuju dataran tinggi Belt Tengah.
Namun, ada pendapat lain terkait kapan waktu kedatangan Islam ke negara tersebut. Menurut Syekh Adelabu, Islam telah mencapai Sub-Sahara Afrika, termasuk Nigeria, pada awal abad ke-1 Hijriyah.
Kedatangan Islam tersebut melalui pedagang dan ekspedisi Muslim pada masa pemerintahan penakluk Arab, Uqbah bin an-Nafi' (622-683) di bawah Dinasti Umayyah.
Pada periode Amir Muavia dan Yazid, umat Islam sudah tersebar di Afrika Utara atau Maghrib Al-Arabi, termasuk Aljazair, Tunisia, Libya, dan Maroko.
Islam juga datang ke daerah-daerah Yoruba selama pemerintahan Kerajaan Mansa Musa Mali.
Yoruba adalah etnis dari barat daya Nigeria dan selatan Benin di Afrika Barat. Adelabu mengemukakan, awal kedatangan Islam di kawasan tersebut bermula dari jatuhnya Koush selatan Mesir dan runtuhnya kemakmuran masa Abbasiyah.
Multikultural di benua itu telah menciptakan beberapa aliran migrasi, bergerak menuju barat Sub-Sahara pada pertengahan abad ke-9.
Islam di Yoruba Kuno disebut sebagai Esin Imale (agama Mali). Pengenalan awal agama ke wilayah itu adalah melalui pedagang keliling di Mali sekitar abad ke-14 hingga ke-15. Konversi besar-besaran ke Islam terjadi pada abad ke-18 hingga ke-19.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
