Sabtu 04 Nov 2017 06:06 WIB

Salinan Alquran Tertua Hadir di Pameran Buku Sharjah

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Agung Sasongko
 Manuskrip alquran yang ditemukan di Universitas Birmingham Inggris, yang diklaim sebagai yang tertua di dunia.  (AP/Frank Augstein)
Manuskrip alquran yang ditemukan di Universitas Birmingham Inggris, yang diklaim sebagai yang tertua di dunia. (AP/Frank Augstein)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah salinan langka dan kuno dari Alquran akan segera ditampilkan ke publik dalam pameran buku Sharjah di Uni Emirat Arab. Dokumen berusia 1,350 tahun itu adalah salinan manuskrip asli yang ditulis sekitar tahun 468 dan 645 M., dan diyakini secara luas sebagai salah satu salinan Quran tertua di dunia.

Dokumen tersebut akan diperlihatkan kepada internasional untuk pertama kalinya sejak muncul tiba-tiba di arsip Universitas Birmingham di Inggris beberapa tahun yang lalu. Ulama Islam mengatakan bahwa dokumen tersebut kemungkinan berasal dari era Nabi Muhammad SAW sendiri, dilansir dari laman Newsweek, Jumat (3/11).

"Menurut tradisi Muslim, Nabi Muhammad menerima wahyu Quran, kitab suci Islam, antara tahun 610 dan 632, tahun kematiannya," kata David Thomas, seorang profesor agama Kristen dan Islam di Universitas Birmingham, saat teks itu ditemukan.

"Tes yang dilakukan pada perkamen folio Birmingham menghasilkan kemungkinan kuat bahwa hewan yang kulitnya digunakan sebagai perkamen, hidup selama masa Nabi Muhammad atau tidak lama setelahnya."

Naskah itu ditulis di empat halaman kulit hewan dalam naskah Hijazi, sebuah alfabet Arab awal, dan telah dilupakan di arsip Universitas Birmingham sejak tahun 1930an, baru muncul kembali pada tahun 2015. Para ahli mengatakan bahwa hampir pasti dokumen tersebut ditulis setidaknya pada zaman tiga khalifah Islam pertama.

Para peneliti sekarang bertujuan untuk menentukan apakah halaman tersebut adalah bagian dari manuskrip Quran langka lainnya yang diarsipkan di Paris. Dokumen Prancis, yang hilang persis empat halaman, aslinya diambil dari Mesir dan dibawa ke Eropa saat tentara Napoleon menduduki Afrika pada awal abad ke-19.

Beberapa juga menduga bahwa manuskrip itu bisa menjadi fragmen dari versi lengkap Quran pertama di dunia, yang ditugaskan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar, dan diyakini serupa dengan versi Muslim kontemporer Quran yang dibaca saat ini.

"Bagian-bagian ini pasti memiliki bentuk yang sangat dekat dengan bentuk Quran yang dibaca hari ini, mendukung pandangan bahwa teks tersebut telah mengalami sedikit atau tidak ada perubahan. Selain itu, umurnya dekat dengan waktu bagian-bagian ini diyakini terungkap," kata Thomas.

Naskah itu sangat populer saat dipamerkan sebelumnya di Inggris.

''Naskah itu merupakan objek utama di Galeri 'Faith in Birmingham' baru di Galeri Museum Birmingham, yang dipajang selama enam bulan, "kata Rebecca Bridgman, kurator Seni Islam dan Asia Selatan di Museum Birmingham.

"Naskah ini sangat menarik, terutama untuk komunitas Muslim, dan dilihat oleh lebih dari 65 ribu pengunjung. "

Pameran buku Sharjah adalah salah satu yang terbesar di dunia dan telah diadakan di Uni Emirat Arab setiap tahun sejak 1982. Lebih dari 1,5 juta buku akan dijual di tempat tersebut, dan pengunjung akan dapat menggunakan layar sentuh interaktif untuk mengeksplorasi tulisan-tulisan dari dokumen kuno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement