Kamis 13 Aug 2015 08:58 WIB

Ditemukan Lagi, Manuskrip Alquran yang Diklaim Tertua

Rep: c 38/ Red: Indah Wulandari
Alquran yang dikalim tertua ditemukan di Karnataka, India
Foto: onislam
Alquran yang dikalim tertua ditemukan di Karnataka, India

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO -- Salah satu manuskrip Alquran yang diklaim sebagai yang tertua di dunia ditemukan di sebelah barat daya negara bagian Karnataka, India.

Manuskrip Alquran itu diperkirakan berasal dari periode Akbar yang Agung (Akbar The Great), penguasa terbesar Dinasti Mughal sekitar empat abad yang lalu.

“Tidak ada informasi lain, kecuali salinan itu didedikasikan untuk orang-orang suci dari periode itu. Saya sudah melihat banyak salinan Alquran di India, tapi belum melihat yang setua ini,” kata sejarawan Prof. Sheikh Ali dilansir dari onislam.net, Kamis (13/8).

Manuskrip Alquran ini pertama kali ditemukan oleh polisi di distrik Mysuru, Karnakata. Para ahli memperkirakan manuskrip telah berusia 410 tahun. Mereka meyakininya sebagai manuskrip Alquran tertua yang pernah ditemukan di anak benua India.

Sekelompok geng membeli manuskrip ini dari orang tak dikenal dari Hyderabad. Mereka berniat menjualnya seharga 776, 8 ribu dolar AS atau senilai Rp 10,7 miliar. Polisi mengetahui niat mereka lewat video iklan yang mereka sebarkan.

Inspektur Polisi Distrik Mysuru Abhinav Khare mengungkapkan, pihaknya kemudian mendekati mereka di kawasan KR Nagar dengan menyamar sebagai calon pembeli.

Sejarawan menggambarkan manuskrip setebal 604 halaman itu sebagai sebuah karya seni tak ternilai. Menurut Sheikh Ali, manuskrip diyakini ditulis pada tahun 1050 Hijriah atau 1605 M.

Kurun waktu itu merupakan periode ketika kekuasaan Mughal mencapai puncaknya di India. Tahun 1605 bertepatan saat Kaisar Akbar The Great mangkat, kemudian digantikan oleh Jehangir.

Penemuan ini menambah panjang deretan penemuan Alquran tertua di dunia. Bulan lalu, sebuah fragmen manuskrip yang diklaim sebagai Alquran tertua di dunia juga telah ditemukan di Universitas Birmingham. Para ahli mengatakan, manuskrip itu berasal dari masa Nabi Muhammad SAW, sekitar 1370 tahun yang lalu.

Klaim ini menyusul hasil analisis radiokarbon yang menunjukkan manuskrip ditulis pada periode antara 568-645 Hijriah, dengan akurasi 95,4 persen.

Penemuan itu memicu perdebatan hangat di kalangan peneliti Muslim. Seminggu kemudian, ulama Saudi membantah klaim Universitas Birmingham.

Mereka menyangkal pernyataan bahwa salinan ditulis selama era Nabi Muhammad SAW. Manuskrip Alquran Birmingham bukanlah yang tertua. Justru, arkeolog Saudi memperkirakan, salinan itu ditulis pada periode Utsman bin Affan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement