REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Masjid di Jerman telah membuka pintu untuk masyarakat Jerman selama hampir 20 tahun. Tapi apakah dialog bisa efektif, mengingat munculnya partai kanan seperti AfD, demikian laporan DW, Selasa (30/10).
Pada sebuah perayaan persatuan Jerman, banyak umat Islam memiliki alasan kuat untuk mempertanyakan tentang arti sesungguhnya persatuan Jerman, apakah itu berlaku juga bagi Muslim sehubungan dengan hasil pemilihan federal baru-baru ini.
Partai terkuat ketiga di Bundestag (AfD), akan menjadi partai alternatif yang paling tepat untuk Jerman. Dan partai itu menolak kepercayaan Islam sebagai bagian dari identitas budaya Jerman.
Pada 3 Oktober yang merupakan hari libur nasional Jerman, dan banyak orang yang tidur atau mencari uang tambahan dengan bekerja. Sementara bagi masjid di seluruh Jerman, hari itu merupakan hari rumah terbuka nasional mereka. Siapapun dapat bersilaturahimke masjid, dan memuaskan rasa ingin tahu mereka tentang Islam dan muslim lokal, serta mencoba makanan Muslim.