Rabu 25 Oct 2017 05:25 WIB

Rumah Zakat dan PT Lintas Semesta Santuni Anak Yatim Kebumen

Rumah Zakat mengadakan program Berbagi Bersama Yatim (BBY) mengajak 11 anak yatim di Desa Blater, Kec. Poncowarno, Kab. Kebumen, Jawa Tengah, Ahad (22/10).
Foto: rumah zakat
Rumah Zakat mengadakan program Berbagi Bersama Yatim (BBY) mengajak 11 anak yatim di Desa Blater, Kec. Poncowarno, Kab. Kebumen, Jawa Tengah, Ahad (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Rumah Zakat mengadakan program Berbagi Bersama Yatim (BBY) mengajak 11 anak yatim di Desa Blater, Kec. Poncowarno, Kab. Kebumen, Jawa Tengah, Ahad (22/10). Kegiatan ini terlaksana atas donasi dari PT Lintas Semesta.

Kegiatan berbagi bersama yatim ini terdiri dari beberapa rangkaian acara yaitu, wisata, makan bersama, belanja kebutuhan anak dan pembagian dana santunan. “Kita memberikan paket santunan kepada 11 anak yatim dan kurang mampu dalam bentuk mengajak mereka berwisata, makan bersama, berbelanja dan pemberian dana santunan untuk kebutuhan biaya sekolah mereka atau kebutuhan lainnya,” ujar Amad Syarifudin, selaku Relawan Inspirasi Rumah Zakat.

Agenda wisata kegiatan dimulai dengan berangkatnya rombongan ke Kolam Renang Gading Splash Water di Kebumen. Di sana anak-anak bebas berenang menikmati setiap wahana yang ada. "Saya senang bisa berenang di kolam renang, biasanya kita renang di sungai,” ungkap Slamet (14 tahun), salah satu peserta santunan.

Setelah puas berenang, perut sudah mulai lapar. Rombongan bergegas menuju Vittenan Steak and Resto di daerah Wonoyoso Kebumen. Di sini anak-anak diberi kesempatan untuk memilih menu yang mereka inginkan. Saking banyaknya menu dan beberapa menu terdengar asing bagi mereka membuat mereka bingung. “Bingung mau pilih apa, makanannya banyak dan enak-enak semua,” ujar Adah (11 tahun).

Setelah perut kenyang dan melaksanakan Shalat Dhuhur di Vittenan Steak and Resto, perjalanan dilanjutkan kembali. Kali ini rombongan menuju ke salah satu swalayan di Kebumen untuk berbelanja apa yang mereka butuhkan. Cukup lama aktivitas di swalayan, anak-anak memilih barang yang ingin mereka beli sendiri. “Aku beli baju untuk adek di rumah sama topi buat aku,” kata Wahyu (10), yang ditinggal bapaknya sekitar setahun yang lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement