REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sebuah tim ahli di Universitas Umm al-Qura di Makkah sedang mempelajari penguatan Kiswah Kabah dengan menggunakan Kevlar, serat sintetis para-aramid, untuk membuatnya tahan terhadap suhu tinggi dan beban yang berat. Menurut situs web kepresidenan umum untuk urusan kedua mesjid suci tersebut, Direktur Jenderal Kompleks Raja Abdulaziz untuk sampul Kabah, Mohammad Bajouda, mengatakan materi Kevlar akan diintegrasikan dengan serat sintetis canggih untuk mendukung benang sutera.
Bahan tersebut dalam jumlah tertentu akan digunakan dalam proses tenun otomatis untuk memperkuat penutup dan mencegahnya merobek dan meluas dan menghasilkan beban berat. Seperti dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (21/10), Bajouda mengatakan Kiswah juga akan diperkuat dengan menggunakan nanoteknologi yang digunakan dalam proses pencelupan pada tahap pertama produksi.
Benang sutra juga dirawat sebelum digunakan dalam proses tenun otomatis untuk memperkuatnya dan membuat mereka tahan terhadap faktor lingkungan dan kesalahan penanganan. Kevlar adalah kain yang terkenal dengan benang fleksibel dan sifat ketahanannya yang unik.
Bahan Kevlar digunakan untuk membuat rompi antipeluru. Bahan ini dikenal dengan ketahanannya yang besar terhadap api dan luka bakar. Kevlar juga digunakan di bidang manufaktur mobil dan pesawat terbang.