Kamis 05 Oct 2017 16:00 WIB

Mengenal Sosok Khalifah Umar Bin Abdul Aziz

Rep: Lida Puspaningtyas/Berbagai Sumber/ Red: Agung Sasongko
Khalifah Umayyah (ilustrasi).
Foto: encyclopedia.com
Khalifah Umayyah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, negara Islam berkembang pesat dipimpin oleh serangkaian orang yang dikenal sebagai Khalifah. Mereka memimpin umat Muslim dengan baik hingga Islam terus berjaya.

Mereka adalah orang-orang yang telah mempelajari iman mereka secara langsung dari Nabi Muhammad SAW. Pengelolaan keimanan itu pun masih sesuai dengan Alquran dan tradisi otentik Rasulullah.
 
Pada tahun 644, kerajaan Persia dan Byzantium telah jatuh ke tangan tentara Muslim. Perlahan selama dekade berikutnya, orang-orang kekaisaran yang ditaklukkan menyesuaikan bahasa dan agama para penakluk.
 
Pada saat bersamaan, karakter kepemimpinan Muslim mulai berubah. Orang-orang yang dulu memerintah secara ketat berdasarkan firman Allah telah digantikan oleh orang lain. Meski demikian, khilafah tetap digantikan oleh suksesi turun-temurun.
 
Saat itu dinasti Umayyah didirikan. Mereka mulai memimpin dengan tidak ketat mengikuti cara pendahulunya. Meski dikenal otokrat, mereka secara historis dianggap sebagai dinasti yang sangat sukses. Umayyah berhasil mempertahankan kesatuan politik dan agama bangsa Islam dan memperluas perbatasannya.
 
Ketika Khalifah Umayyah Sulaiman (714-717) berbaring di ranjang kematiannya, dia sadar dan berusaha untuk mendapatkan ridha Allah dengan mengikuti contoh khalifah awal. Ia pun mencalonkan seseorang selain salah satu putranya sendiri sebagai khalifah berikutnya. Dia pun menunjuk sepupu jauhnya, Omar Ibn Abdul Aziz sebagai penggantinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement