REPUBLIKA.CO.ID,
“Aung muda jadi cerita dalam buku-buku sejarah
Aung muda jadi berita di suratkabar sepanjang masa
Aung muda jadi ratu pembebasan di mana-mana…
Aku heran, sungguh heran
Betapa seorang wira yang dipuja
Kini menghujam pedang kuasa bagi orang-orang lemah di Rohingya…”
Kutipan puisi berjudul “Maung Aung Terus Merayap di Rohingya” tersebut dibacakan oleh dua siswi, Fadiyah Zalfa Irwanto (kelas 5) dan Diandra Alifah (kelas 6), dalam aksi solidaritas yang dilakukan oleh ratusan siswa dan guru SD Fullday Daqu School Ketapang, Tangerang, Banten, terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi pada Muslim Rohingya di Myanmar.
Saat ini ratusan ribu Muslim Rohingya masih mengungsi di Bangladesh. Anak-anak dan wanita menjadi korban paling memprihatinkan. Trauma berkepanjangan menimpa anak-anak Rohingya yang selamat dari krisis kemanusiaan di Rakhine, Myanmar. Harapan bisa hidup bebas dan mendapat pengakuan dari pemerintah nampaknya masih menjadi doa panjang bagi mereka.
Pantauan dari salah satu lokasi pengungsian, sekitar 20.000 jiwa berada di Cox's Bazar perbatasan Myanmar-Bangladesh. Sanitasi dan kesehatan menjadi masalah paling penting yang menimpa para pengungsi. Air menjadi kebutuhan paling langka di pengungsian, kondisi inilah yang mudah memicu timbulnya penyakit. Cox's Bazar adalah lokasi pengungsian yang akan menjadi pusat bantuan tim kemanusiaan PPPA Daarul Qur'an menyalurkan bantuan dari masyarakat Indonesia.
Yang paling dikhawatirkan adalah anak-anak dan balita serta orang tua yang sudah usia lanjut. Satu petak barak bisa dihuni lebih dari dua keluarga. Tak ada ruang untuk bergerak, makanan dibagi bersama. Asal bisa menahan lapar sejenak, merekapun sudah bahagia. Sebab bagi mereka, sudah selamat itu pertolongan Yang Maha Kuasa.
Keprihatinan ini terus menyita perhatian dunia luar, bantuanpun masih terus mengalir dari Indonesia. PPPA Daarul Qur’an sendiri masih terus melakukan penggalangan dana untuk saudara-saudara Muslim Rohingya yang kini sangat membutuhkan bantuan, baik logistik maupun medis.
Alhamdulillah, begitu banyak masyarakat yang mempercayakan dukungannya kepada PPPA Daarul Qur’an. Mulai dari anak-anak Daqu School memberikan bantuan hingga mencapai Rp 53.945.200 yang mereka kumpulkan dari menyisihkan uang jajan mereka. Selain sejumlah sekolah, yayasan, perusahaan dan komunitas menyampaikan amanah Rohingya melalui PPPA Daarul Qur'an seperti yang dilakukan oleh Yayasan Amanah Takaful dan CIMB Niaga Syariah
“Sembari mempersiapkan dokumen izin keberangkatan tim kemanusiaan PPPA Daarul Qur’an menuju Bangladesh, kami masih terus melakukan penghimpunan dana. Bagi masyarakat yang ingin ikut membantu saudara-saudara Muslim Rohingya bisa melalui sedekahonline.com, layanan jemput ke sekolah-sekolah atau transfer melalui rekening kemanusiaan,” ujar Tarmizi As Shidiq, Direktur Eksekutif PPPA Daarul Qur’an.
Semoga krisis kemanusiaan yang dialami saudara-saudara Muslim Rohingya segera berakhir dan Allah mengganti segala kesulitan yang mereka alami dengan nikmat yang luar biasa. Aamiin Allahuma Aamiin.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
