REPUBLIKA.CO.ID, Ya, di era modern ini, cukuplah jika kita merasa manusia, untuk dapat berempati pada penderitaan Rohingya. Terlebih bagi Muslim, kepedulian pada Rohingya niscaya menjadi keharusan. Sebab mereka adalah saudara seiman.
Rohingya adalah etnis Muslim di Myanmar yang sudah berabad-abad tinggal menetap di negara bagian Arakan, Myanmar. Islam di Rohingya berkembang dengan kedatangan para juru dakwah sejak abad ke-8 Masehi.
Shah Barid Khandalam bukunya yang berjudul "Mohammad Hanifa O Khaira Pari" (yang ditulis sekitar tahun 1517-1550), mencatat, kafilah yang dipimpin putra Ali bin Abi Thalib ra yaitu Muhammad Abu Abdullah atau yang lebih dikenal sebagai Muhammad Al Hanafiah, pernah datang ke Arakan. Bahkan ia kemudian menikahi Ratu Kaiyapuri, dan tinggal di daerah Mayu Range (sekitar sungai Naf di perbatasan dengan Bangladesh).
Pribumi dan keturunan asimilasi Kafilah Muhammad Al Hanafiah itulah yang merupakan masyarakat Muslim Rohingya di Arakan. Jumlah Muslim Rohingya terus berkembang seiring dengan pesatnya dakwah di sana, terutama pada masa Kekuasaan Dinasti Mrauk-U (1430-1784).
Nama “Arakan”, menurut Ulama Rohingya, berasal dari kata“أركان “ yang merupakan bentuk jamak dari “al-rukun”, yang artinya pilar, prinsip, sendi, atau asas. Namun pada masa kekuasaan pemerintahan Myanmar (1948-sekarang), nama Arakan diganti menjadi Rakhine State. Ibukota Arakan yang semula adalah Akyab juga diganti menjadi Sittwe. Dan kini, Muslim Rohingya menjadi manusia paling teraniaya di muka bumi, menurut Tomas Ojea Quintana, Utusan Khusus PBB untuk Myanmar.
Padahal Rohingya adalah kita (Al Quran Surah Al-Hujuraat ayat 10). “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan, makan sekujur badan akan merasakan panas dan demam” (HR Muslim).
“Siapa yang menyelesaikan problem seorang mukmin di dunia, maka Allah SWT akan menyelesaikan problemnya di akhirat, siapa yang memudahkan orang yang kesulitan, maka Allah SWT akan memberikan kemudahan padanya di dunia dan di akhirat... dan Allah SWT senantiasa akan menolong hamba-Nya selama ia menolong saudaranya” (HR Muslim).
PPPA Daarul Qur'an saat ini tengah mempersiapkan perizinan untuk bisa masuk ke tempat-tempat pengungsian di Bangladesh. Insya Allah akhir September tim akan bergerak dengan membawa bantuan dari Masyarakat Indonesia.
Saat ini masyarakat Rohingya masih membutuhkan bantuan dari kita di Indonesia dan masyarakat Indonesia, #KitaBersamaRohingya. Untuk donasi dapat disalurkan melalui Rekening Kemanusiaan atas nama Yayasan Daarul Quran sebagai berikut: BCA 603-030-8059, CIMB Niaga Syariah 520-01-00384-006 dan Mandiri 101-00999-19993 atau klik https://s.id/BANTUROHINGYA