Kamis 07 Sep 2017 22:40 WIB

Nasabah Bank Sampah Dapat Pelatihan Sampah Organik

Nasabah bank sampah di Lebak Gede mendapat pelatihan kompos.
Foto: Rumah Zakat
Nasabah bank sampah di Lebak Gede mendapat pelatihan kompos.

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Nasabah Bank Sampah binaan Rumah Zakat dan Kader Dasawisma Link Baru II Lebak Gede berkumpul di Gedung Serba Guna Wilayah Bank Sampah Puma Mandiri dan LAZ UJP Banten 1 Suralaya untuk mengadakan pelatihan kompos. Program Pelatihan Kompos ini diadakan untuk memberikan pembelajaran cinta lingkungan kepada para nasabah.

Ketua Bank Sampah Puma Mandiri Ali Nurhasan Solehehan memberikan sambutan dalam acara ini untuk mensosialisasi program Rumah Zakat sekaligus mengucapkan terima kasih Kepada management LAZ UJP Banten 1 Suralaya dan warga Lebak Gede yang sudah mendukung kegiatan ini. Menurutnya pelatihan kompos merupakan hal bermanfaat yang di rasakan oleh Masyarakat Labak Gede. Tidak hanya sampah anorganik yang diolah oleh Puma Mandiri namun sampah organik pun bisa di tukar dengan rupiah.

"Tidak heran jika banyak masyarakat yang merasa terbantu dengan hadirnya Bank Sampah Puma Mandiri yang merupakan persembahan dari Program Kampung Berseri Rumah Zakat bersinergi dengan LAZ UJP Banten 1 Suralaya." ujar Ali.

Pelatihan pembuatan kompos ini dipandu langsung oleh Rahmat Sayyar sebagai pemateri dari Eco Nature Environment. Banyak kekaguman ketika para nasabah ini diperkenalkan dengan sampah yang menurut para peserta beraroma bau, akan tetapi setelah dilakukan pengolahan dengan menambahkan zat EM 4 menjadi tak bau lagi. Bahkan saat diperlihatkan pada hasil pupuk kompos yang telah matang mereka dengan antusias memegang dan mencium aroma pupuk kompos yang memang tidak lagi beraroma sampah.

Perwakilan Kepala Kelurahan Lebak Gede, Hikmah Juniati mengapresiasi kegiatan bank sampah ini. Para nasabah bank sampah salah satunya adalah Ibu Haryo, mengungkapkan kegembiraanya. "Setelah mengikuti pelatihan ini pengetahuan saya tentang sampah bertambah dan ternyata sampah banyak manfaatnya ketika kita bisa mengolahnya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement