REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun Jepang dimasukkan untuk pertama kalinya ke atlas dunia pada abad ke-15, peta pertama Jepang ternyata sudah lebih dulu digambar oleh Mahmud dari Kashgar pada awal abad ke-11.
Masyarakat Jepang mengakui peta pertama negeri mereka dibuat tahun 646 Masehi oleh Nihongi dan Gyogi Bosatsu yang berimigrasi ke Jepang dari Korea pada abad delapan. Namun, keyakinan ini hanya bertahan hingga abad 20. Ada saja ilmuwan yang kemudian menemukan peta baru Jepang yang merupakan negara kepulauan.
Inovasi dan penemuan arkeologi membuat kajian mengenai pembuatan peta Jepang selalu berkembang. Diskusi mengenai hal tersebut selalu hangat dibicarakan masyarakat setempat.
Diyakini Dibuat Pertama oleh Bangsa Eropa
Dunia Barat memperoleh informasi pertama tentang Jepang melalui tulisan-tulisan Marco Polo (1254-1322). Ketika melakukan perjalanan ke timur, dia telah menemukan Burma, Laos, Siam, Jawa, Sumatra, Ceylon, dan Jepang. Semua daerah itu disebutnya dengan rinci.
Martin Behaim adalah ahli geografi pertama yang membicarakan dan mendiskusikan Jepang di Amerika Serikat dan Eropa. Masyarakat Amerika dan Eropa kerap bepergian ke Jepang untuk berbisnis dan pariwisata.
Dalam peta Ortelius Timur India, Jepang diperlihatkan sebagai sebuah layang-layang bundar dengan ekor panjang. Temuan ini juga menjadi penelitian banyak kalangan akademisi terkait dengan pembicaraan peta Jepang.
Jepang Masuk pada Peta Dunia Sejak Abad ke-11
Dalam buku Mahmud, Divanu Lugatit Turk, disebutkan wilayah semua suku Turki dari Eropa ke Cina, termasuk dalam rincian penuh peta melingkar seperti menunjukkan daerah yang dihuni orang-orang Turki.
Di sekitar peta melingkar ini, timur, barat, utara, dan selatan ditunjukkan. Beberapa laut dan sungai juga dipaparkan. Mahmud menunjukkan Tembok Besar Cina di petanya dan menyebutkan bahwa tembok dan gunung tinggi ini bertindak sebagai rintangan alami yang mencegahnya belajar bahasa Cina. Dia juga menyatakan bahwa Jepang memiliki nasib yang sama, menjadi sebuah pulau di bagian timur Asia.
Karya Mahmud
Mahmud memiliki reputasi untuk mengetahui sejarah, geografi, dan cerita rakyat Turki dengan sangat baik. Pria itu dilahirkan di Kashgar dan termasuk dalam keluarga bangsawan yang disebut Hamir, sebuah nama yang menjadi mitra Amir di antara suku Oguz.
Karyanya yang terkenal adalah Divanu Lugatit Turk. Mahmud mulai menulis bukunya yang terkenal pada tanggal 25 Januari 1072 dan menyelesaikannya pada bulan Februari 1074.
Meskipun dia menulisnya selama pemerintahan Khalifah Al- Kaim, dia mempersembahkannya kepada Khalifah Muktedî Billah (1075-l094). Buku ini ditulis untuk mengajarkan orang Arab Turki tentang geografi.