REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Masjid Nasional Al Akbar Surabaya telah menerima hewan kurban berupa 33 sapi dan 60 kambing pada Hari Raya Idul Adha 1438 H tahun ini. Hewan kurban tersebut akan disembelih dan didistribusikan pada Sabtu (2/9).
Humas Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Helmy M Noor mengatakan, total hewan kurban yang terkumpul pada hari pertama Idul Adha tersebut hampir sama dengan total hewan kurban tahun lalu. Hewan kurban tersebut termasuk sapi jenis ongole seberat 1,1 ton dari Presiden Joko Widodo, serta sapi jenis simental seberat 1 ton dari Gubernur Jatim Soekarwo.
"Penyembelihan dilakukan besok jam 06.00 pagi, melibatkan 35 penyembelih dan pencacah. Ditambah sejumlah jamaah yang menjadi relawan untuk pendistribusian," kata Helmy kepada wartawan seusai Shalat Idul Adha 1438 H di halaman Masjid Al Akbar, Jumat (1/9), pagi.
Hasil sembelihan hewan kurban tersebut akan dibagikan kepada sekitar 2.000 keluarga miskin (gakin) di sekitar Masjid Al Akbar. Sebelumnya, pengurus masjid telah melakukan pendataan dan verifikasi data gakin. Kemudian melakukan konfirmasi ulang dengan menghadirkan ketua RT dan ketua RW sasaran.
"Saat dikonfirmasi datanya, ada yang sudah meninggal, ada yang pindah, itu kemudian diganti keluarga lain. Ini terdaftar semua sudah disahkan RT dan lurah ada 2.000-an penerima daging kurban," jelasnya.
Proses pendistribusian, lanjutnya, tidak menggunakan sistem kupon. Artinya, petugas dari Masjid Al Akbar yang akan mengantarkan daging-daging kurban ke gakin sasaran dengan melibatkan para ketua RT setempat. Hal itu akan mencegah adanya antrean sehingga memberikan kenyamanan kepada penerima daging.
Di samping itu, pada tahap pencacahan daging kurban di Masjid Al Akbar menggunakan dua mesin pemotong daging dan tulang bernama Bone Saw Meat. Mesin tersebut dapat memotong sekaligus memilah daging dan tulang.
"Kurban di Al Akbar itu habis bersih semuanya. Kurban syariah yang sehat dan ramah lingkungan. Kotoran dijadikan kompos. Semua jeroan dibersihkan di tempat, direbus, dipotong-potong kemudian dibagikan. Kami sudah menggunakan alat berbasis listrik sehingga pemotongan daging dan tulang kebih rata dan rapi," katanya.
Limbah darah dan kotoran hewan kurban tersebut diproses menjadi kompos. Kemudian hasil kompos dimanfaatkan untuk perawatan taman dan aneka pepohonan di sekitar Masjid Al Akbar.