REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional menyelenggarakan Baznas Award 2017 untuk mengapresiasi segenap pihak yang aktif memajukan dunia perzakatan di Indonesia. Dalam kesempatan itu, Harian Republika mendapatkan penghargaan untuk kategori "Media Pendukung Kebangkitan Zakat".
Di bawah Republika, ada pula empat media massa lainnya, yakni berturut-turut TVRI, Metro TV, Kompas TV, dan LKBN Antara. Menurut Ketua Baznas Prof Bambang Sudibyo, dibandingkan dengan media-media massa nasional lainnya, Republika memiliki kelebihan.
Konsen Republika dinilainya begitu besar pada isu-isu seputar kebangkitan zakat sebagai instrumen pengentas kemiskinan. "Kita berikan penghargaan kepada Republika karena memang kontribusinya sungguh sangat nyata dalam pemberitaan-pemberitaan yang sangat mendorong kebangkitan zakat di Indonesia," kata Bambang Sudibyo dalam malam penganugerahan Baznas Award 2017 di aula HM Rasjidi, kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (25/8).
Terpisah, Pemimpin Redaksi Harian Republika, Irfan Junaidi, turut hadir dan menerima piagam penghargaan tersebut. Menurut Irfan, penghargaan dari Baznas ini menjadikan Republika kian bersemangat untuk mendorong kemajuan dunia perzakatan di Indonesia.
Bagi Republika, lanjutnya, zakat merupakan isu yang bukan hanya tentang pengumpulan sumber daya ekonomi umat, melainkan juga instrumen pemberdayaan yang akan berdampak sangat positif bagi masyarakat apabila dikelola secara baik. "Republika berterima kasih kepada Baznas atas penghargaan ini, juga kepada seluruh lembaga amil zakat yang telah menjadi ujung tombak perkembangan zakat di Tanah Air," kata Irfan Juanidi di lokasi acara, Jumat (25/8).
Irfan menambahkan, Republika akan terus bergiat dalam mendukung program-program yang memaksimalkan potensi zakat di Indonesia. Menurut dia, belakangan ini iklim zakat sedang dalam situasi yang sangat bagus.
"Elemen civil society termasuk media makin banyak memberi tempat pada setiap aktivitas yang menyadarkan masyarakat akan pentingnya zakat. Pemerintah di pusat maupun daerah juga memberi perhatian yang sangat serius. Lembaga pendidikan pun tak kenal lelah terus menciptakan kader-kader pejuang zakat," ujarnya.
Baznas Award kali ini merupakan ajang perdana. Secara keseluruhan, ada 21 kategori yang dihadirkan. Beberapa di antaranya adalah berikut ini. Kategori "Gubernur Pendukung Kebangkitan Zakat Terbaik" diberikan kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi dan Gubernur Banten Wahidin Halim.
Keduanya hadir dan menerima langsung penghargaan ini di lokasi.Kategori "Bupati Pendukung Kebangkitan Zakat Terbaik" diberikan kepada Bupati Sumedang Eka Setiawan dan Bupati Semarang Mundjirin. Kategori "Wali Kota Pendukung Kebangkitan Zakat Terbaik" diberikan kepada Wali Kota Makassar M Ramdhan Pomanto dan Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus.
Kategori "Penghargaan Khusus Gubernur Pendukung Kebangkitan Zakat" diberikan secara berturut-turut kepada Gubernur Sumatra Utara, Gubernur Sulawesi Tengah, dan Gubernur Sumatra Selatan. Kategori "Penghargaan Khusus Bupati Pendukung Kebangkitan Zakat" diberikan secara berturut-turut kepada Bupati Lima Puluh Kota, Bupati Lombok Tengah, dan Bupati Lingga.
Kategori "Penghargaan Khusus Walikota Pendukung Kebangkitan Zakat" diberikan secara berturut-turut kepada Walikota Bukittinggi, Walikota Bekasi, dan Walikota Dumai. Kategori "Baznas Provinsi dengan Pertumbuhan Pengumpulan ZIS Terbaik" diraih Baznas Provinsi NTB.
Kategori "Baznas Provinsi dengan Operasional Kelembagaan Terbaik" diraih Baznas Provinsi NTB.Kategori "Baznas Provinsi dengan Pendistribusian dan Pendayagunaan Terbaik" diraih Baznas Provinsi Jawa Timur. Kategori "Baznas Kabupaten/Kota dengan Pertumbuhan Pengumpulan ZIS Terbaik" diraih Baznas Kota Padang.Kategori "Baznas Kabupaten/Kota dengan Operasional Kelembagaan Terbaik" diraih Baznas Kota Balikpapan. Kategori "Baznas Kabupaten/Kota dengan Pendistribusian dan Pendayagunaan Terbaik" diraih Baznas Kabupaten Berau.
Kategori "lembaga amil zakat (LAZ) Nasional dengan Pertumbuhan Pengumpulan ZIS Terbaik" diberikan kepada Laznas Nurul Hayat.Kategori "lembaga amil zakat (LAZ) Nasional dengan Operasional Kelembagaan Terbaik" diberikan kepada Laznas Dompet Dhuafa Republika.
Kategori "lembaga amil zakat (LAZ) Nasional dengan Pendistribusian dan Pendayagunaan Terbaik" diberikan kepada Laznas Lembaga Manajemen Infak Ukhuwah Islamiyah.Selanjutnya, untuk kategori "Penulis Buku Zakat" secara berturut-turut diberikan kepada Prof KH Didin Hafidhuddin, Prof Mohammad Daud Ali, dan Erie Sudewo.