REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan melakukan evaluasi mudik lebaran 2017 bersama Komisi V DPR RI, Rabu (26/7). Mudik Lebaran 2017 ini diapresiasi banyak kalangan lantaran relatif lancar, namun masih menyisakan persoalan mengenai pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua atau sepeda motor.
Komisi V DPR RI bahkan sempat memunculkan usulan untuk melarang pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua pada 2018 mendatang. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai usulan tersebut terlalu reaktif.
Budi mengatakan pemerintah tidak bisa serta merta melarang, selama belum menyelesaikan fasilitas angkutan massal untuk warga negara. Kementerian Perhubungan akan melakukan langkah-langkah paralel untuk menekan angka pemudik bersepeda motor.
"Saya melihat itu sebagai usul yang reaktif. Saya berpendapat kita tidak harus serta merta meniadakan, karena satu angkutan itu adalah refleksi dari keseharian masyarakat," kata Budi Karya Sumadi, di Gedung DPR RI, Rabu (27/7).
Langkah pertama, Budi menuturkan, adalah meningkatkan kualitas angkutan massal di Jakarta, dan angkutan kota-kota besar lain. Khususnya, pembangunan MRT (mass rapid transit), LRT (light rail transit), dan BRT (bus rapid transit) yang menjadi fokus pemerintah.
Tidak hanya di Jakarta, melainkan juga di daerah-daerah. Angkutan bus, kereta api, dan angkutan massal yang lain di daerah harus diperbaiki. Dengan adanya angkutan massal yang memadai, Budi berharap pemudik yang menggunakan sepeda motor dapat ditekan secara otomatis.
Langkah kedua, Budi melanjutkan, pihaknya akan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak menggunakan sepeda motor dalam perjalanan jauh. Edukasi itu harus dilakukan secara intensif supaya masyarakat sadar untuk tidak naik sepeda motor pada mudik yang akan datang.
"Nanti waktunya, kita bisa larang pada saat kita sudah menyelesaikan itu. Jangan sekarang, dan tidak sekarang," ujar Budi.
Lebih lanjut, Budi Karya Sumadi mengatakan kunci keberhasilan mudik lebaran 2017 adalah meninggalkan egosektoral antara Kementerian Perhubungan, Kakorlantas Polri, serta pihak-pihak lain. Hal ini menjadi bekal dalam mempersiapkan mudik lebaran 2018 yang akan datang.