REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyerahkan sertifikat kelulusan kepada 33 ulama yang telah dinyatakan lulus mengikuti pendidikan kader ulama angkatan pertama yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat.
Para peserta tersebut merupakan perwakilan dari para pengurus MUI se-Bandung Raya yang meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaen Bandung Barat dan Kabupaten Sumedang serta MUI Provinsi Jabar. Total peserta yang mengikuti pendidikan kader ulama selama 6 Bulan tersebut adalah sebanyak 36 orang.
Wagub Deddy mengatajan, pendidikan bagi kader ulama ini perlu dipebanyak termasuk ditambah jumlah pesertanya setiap tahunnya. Ia menilai 36 peserta yang ikut ditahun ini dirasa masih sedikit. "Saya kira sedikit kalau setahun cuma 33 orang, mestinya banyak mudah-mudahan tahun depan ada anggaran yang lebih baik," katanya.
Deddy mengungkapkan, pendidikan bagi kader ulama ini sangatlah penting. Apalagi diikuti oleh ulama-ulama yang masih muda yang sanggup untuk pergi kemanapun dalam melakukan pencerahan dan memiliki pengetahuan islam yang moderat.
Para kader ulama menjadi bagian penting untuk mengantisipasi paham-paham radikal, pornografi, dan narkba yang sekarang ini menjadi tantangan karena kian marak. "Jadi perlu banyak kader ulama apalagi yang masih muda bisa kemana-mana mereka memberikan pencerahan kemudian dia juga islam moderat, kan harus ada pengetahuan-pengetahuan lain yang dipelajari," ujar Deddy.
Maraknya ujaran-ujaran kebencian, fitnah dan gibah di media sosial pada era citizen journalism saat ini hanya mampu ditangkal oleh kesadaran keimanan dari setiap orang. Untuk itu peran ulama untuk berada di tengah-tengah masyatakat sangatlah diperlukan.
"Di era citizen journalism begitu banyak hal yang bersifat gibah, fitnah yang perlu ditepis hanya dengan iman makanya penting sekali ulama berada di tengah-tengah masyarakat dimanapun berada," katanya.