Sabtu 17 Jun 2017 13:43 WIB

Akhir Ramadhan, Umat Diajak Perbanyak Doa

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah umat Muslim melakukan Shalat Qiamullail saat itikaf di Masjid Raya Habiburrahman, PT Dirgantara Indonesia, Jl Pajajaran, Kota Bandung, Jumat (16/6) dinihari.
Foto: Mahmud Muhyidin
Sejumlah umat Muslim melakukan Shalat Qiamullail saat itikaf di Masjid Raya Habiburrahman, PT Dirgantara Indonesia, Jl Pajajaran, Kota Bandung, Jumat (16/6) dinihari.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Memasuki akhir Ramadhan, umat Islam diajak memperbanyak doa. Sebab, tak ada lagi waktu mustajab untuk berdoa yang setara dengan Ramadhan. Dalam tausiyah tarawih malam ke 22 Ramadhan di Masjid Hubbul Wathan pada Jumat (16/6), Ustaz Lalu Ahmad Zainuri menjelaskan, masuk ke 10 hari akhir Ramadhan, hendaknya ibadah yang dilakukan tidak lesu.

Dia mendoakan, agar jamaah tetap semangat sampai akhir dan semua amalan diridhai Allah. Salah satu ibadah yang Allah sangat dianjurkan saat Ramadhan adalah berdoa. ''Kalau melihat penjelasan puasa, Ramadhan adalah bulan dimana Allah mengabulkan semua doa,'' kata Ustaz Zainuri.

Dalam Alquran, dalam surat al-Baqarah ayat 186, Allah menyatakan, jika Rasulullah ditanya dimana Allah, Rasulullah diminta mengatakan Allah dekat dan Allah mengabulkan semua doa. Ramadhan adalah momen dimana doa semua hamba dikabulkan. Tapi umat Islam harus memerhatikan sebab terganjalnya doa.

''Syaratnya, minta kepada Allah. Setelah doa, lakukan yang Allah perintahkan dan yakin pada Allah,'' ungkap Ustaz Zainuri.

Ada beberapa syarat doa yang perlu diperhatikan. Pertama, yakin penuh Allah akan mengabulkan dan jangan ada keraguan sedikitpun. Juga berdoalah dengan penuh tawadhu.

''Jangan ada kesombongan. Semua urusan kita serahkan pada Allah dan kita minta dengan penuh kerendahan,'' kata Ustaz Zainuri.

Pernah Rasulullah mendapati seorang sahabat berdoa dengan suara keras. Rasulullah lalu meminta ia menurunkan volume suaranya dan mengatakan Allah tidaklah tuli tapi Maha Mendengar.

Doa pun jangan tergesa-gesa yakni berhenti saat merasa doanya tidak dikabulkan. Idealnya doa diulang-ulang. Terlarang bila doa yang dipanjatkan adalah doa memutuskan silaturahin.

''Kita berdoa tiap waktu makbul, tapi kita putuskan silaturahim, tidak akan terkabul doanya,'' kata Ustaz Zainuri.

Terakhir, doa mustajab bila makanan dan semua barang di tubuh jelas halal, tidak ada yang syubhat apalagi haram. Rasulullah pernah mengatakan, ada seorang musafir terlihat lesu. Rasulullah mengatakan, bila musafir berdoa maka wajib bagi Allah mengabulkannya.

Musafir adalah satu kondisi terkabulnya doa. Sayang, ada orang yang doanya seharusnya dikabulkan Allah tapi tidak dikabulkan karena ada barang haram pada tubuhnya. Semoga Ramadhan ini dekatkan kita dengan Allah melalui doa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement