REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRIA -- Para pemimpin umat Muslim di Austria menyatakan menolak tegas tindak kekerasan yang dilakukan ISIS. Mereka pun mengimbau kepada seluruh masyarakat agar dapat berperan membasmi kelompok tersebut.
Lebih dari 300 pemimpin umat Muslim atau imam yang tergabung dalam The Islamic Religious Community of Austria (IGGO) menandatangani deklarasi melawan kekerasan dan teror di Wina. Para imam menegaskan, semua tindakan ISIS tidak sesuai ajaran Islam.
"Kelompok ISIS menggunakan agama Islam untuk mendapatkan tujuan politik," ujar para imam tersebut, seperti dilansir Independent, Sabtu, (17/6). Para imam pun membawa spanduk bertuliskan penentangan terhadap ISIS.
Presiden IGGO, Ibrahim Olgun mengatakan, Islam tercoreng akibat aksi kekerasan kelompok radikal. "Perdamaian tidak menerima fundamentalis," ujarnya dalam sebuah pidato.
Isi deklarasi yang ditandangani para imam itu menguatkan peran para imam dalam menjaga perdamaian di Austria. "Tidak ada yang bisa menghentikan kami untuk terus menciptakan perdamaian," tulis para imam dalam deklarasi.