Rabu 14 Jun 2017 21:00 WIB

Cerita Diaspora Indonesia di Italia

Buka puasa dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di ROma, Italia.
Foto: Dok. Pribadi
Buka puasa dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di ROma, Italia.

Oleh: H. Khumaini Rosadi, SQ., M.Pd.I

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Data Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) menyebutkan, ada sekitar dua puluh mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi di Roma. Sudah termasuk S1, S2, dan S3. Jumlahnya memang lebih banyak di Milan, meski tanpa menyebut data.

Acara buka bersama yang diadakan di KBRI Roma, tidak hanya mengundang masyarkat Islam saja, tetapi seluruh masyarakat yang ada di Roma diundang untuk ikut meramaikan dan menyempatkan bertemu dengan warga Indonesia di Roma.

"Dan menu makanan yang disediakan diperkirakan mencapai dua ratus porsi lebih,"Ungkap Suliah dan Rahmadi, sebagai penanggung jawab konsumsi.

Dan betul-betul terlihat akrab sekali persaudaraan Indonesia di sini. Hidup rukun berdampingan, saling menghargai dan menghormati. Bahkan saling membawa oleh-oleh makanan hasil masakan sendiri untuk dihidangkan saat berbuka bersama. Acara buka bersama ini bukan hanya dilakukan di Roma saja, tetapi nanti akan diadakan bergantian ke milan dan vatikan.

Sekilas tentang diaspora di Milan, dari pemaparan PPI Milan, keadaannya kurang lebih sama seperti di Roma. Banyak  pekerja informal, beberapa pernikahan campur dengan native italia, ada yang convert ke-Islam ada juga yang tidak.

Rata-rata mereka sudah tinggal disini lama, belasan tahun sampai dengan 25 tahun. Anak-anak mereka lahir dan besar di sini malah beberapa ada yang tidak lancar bahasa Indonesianya.

Tapi untuk pelajar jauh lebih banyak di milan, daripada Roma, bisa dikatakan 10 kali lipatnya. Oleh karena itu, Diaspora di Milan butuh sekali pencerahan keagamaan, seperti yang diungkapkan oleh agie. Ingin ikut bergabung ke Roma, tetapi perjalanan Milan – Roma harus menempuh sekitar 7 jam kurang lebih. Ibarat di Indonesia, jauhnya seperti Jakarta – Jogjakarta.

Mudah-mudahan dengan acara buka bersama ini,kultum yang disampaikan dapat diterima dan bermanfaat dunia akhirat. Ramah tamah yang digelar dapat mengakrabkan dan bisa menyambung serta mempererat tali persaudaraan orang-orang Indonesia di Italia. Baik yang di Roma, Milan, Vatikan, dan kota-kota lainnya yang ada di Italia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement