Ahad 14 May 2017 20:21 WIB

Jelang Ramadhan, Hidayat Nurwahid: Puasa Jadikan Muslim Lebih Produktif

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bilal Ramadhan
Hidayat Nur Wahid
Foto: dok MPR RI
Hidayat Nur Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam waktu kurang dari dua pekan, umat Islam akan memasuki bulan Ramadhan dan menjalani ibadah puasa. Dalam rangka acara Tarhib Ramadhan (selamat datang Ramadhan) 1438 H, Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid menegaskan pesan Ramadhan kepada di Kabupaten Ciamis Jawa Barat, Sabtu (13/5).

Dalam sambutannya Hidayat Nur Wahid menjelaskan sebagian dari isi ayat-ayat Al Quran, adalah kisah-kisah masa lalu. Baik mengenai kisah orang-orang alim, dan yang menebar kebaikan. Maupun kisah orang-orang jahat yang menebar angka murka.

Semua itu agar menjadi cermin dan  pelajaran, serta mengambil khikmah  bagi orang-orang yang hidup setelahnya.Hidayat menyampaikan,  banyak kisah dan tauladan yang bisa diambil dalam perjalanan Ramadhan dari masa ke masa. Terutama tauladan dan keberhasilan yang dicapaiRasulullah.

"Karena itu tidak benar jika ada yang mengatakan kalau  puasa membuat umat Islam tidak efisien dan tidak produktif," kata Hidayat.

 

Bukti kongkritnya, lanjut dia, ditunjukkan Rasulullah SAW, dengan menghadirkan Piagam Madinah. Bahkan di Indonesia, kemerdekaan 17 Agustus tercapai ditengah bulan puasa. Jadi tidak benar kalau dikatakan bahwa puasa menjadikan umat Islam tidak produktif.

Selain menyampaikan sambutan jelang Ramadhan di acara itu Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid juga hadir sekaligus meluncurkan buku biografi Ketua Dewan Syariat Pusat DPP PKS KH. Surahman Hidayat MA, yang juga anggota DPR RI.

Hidayat mengapresiasi peluncuran  buku biografi Ketua Dewan Syariat Pusat DPP PKS KH. Dr. Surahman Hidayat MA. Dengan begitu diharapkan, perjuangan dan jalan sukses Dr. Surahman Hidayat yang sudah ditempuh selama ini bisa dipelajari dan menjadi contoh bagi semua orang.

Bagi Wakil Ketua MPR, Surahman Hidayat merupakan salah satu kader senior dan deklarator PKS yang patut dicontoh. Pada sosok Surahman bisa ditemukan, bahwa PKS merupakan parpol yang mengakui keragaman. Sehingga tidak benar kalau PKS dibilang partai Inklusif.

"Beliau berasal dari Sunda, aktifis  HMI, dengan latar belakang keluarga  NU yang sangat kental. Dalam perjalanannya beliau belajar di Al Azhar," kata Hidayat.

Ikut hadir pada acara tersebut Bupati Ciamis Drs. H. Iing Syam Arifin, Ketua dewan syariat Pusat DPP PKS KH. Dr. Surahman Hidayat, Sekjen DPP PKS H. Musfafa Kamal S.S, Ketua DPD PKS Ciamis Dede Herli S.Pt, M.M, serta kader dan simpatisan PKS se Jawa Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement