REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Poligami masih sering menjadi isu kontroversi di negeri ini. Dalam pandangan Pimpinan Majelis Az-Zikra Ustaz Muhammad Arifin Ilham, hal itu terjadi antara lain disebabkan ada praktik poligami yang tidak maslahat.
Menurut Ustaz Arifin, setidaknya ada 10 kesalahan laki-laki dalam berpoligami. “Bagi para sahabatku yang ingin berpoligami, sebaiknya kenali dulu di antara kesalahan-kesalahan poligami,” kata Arifin kepada Republika.co.id, Jumat (28/4).
Pertama, sebagai imam, laki-laki tersebut belum menjadi teladan bagi keluarga. “Kedua, hanya maunya pada Sunnah poligami, sementara sunah-sunah yang lain belum ditegakkan, seperti tahajjud, shalat fardhu berjamaah di mesjid, selalu menjaga wudhu dan lain-lain,” ujarnya.
Ketiga, kata Arifin, fisik yang kurang mumpuni, sakit-sakitan, sakit kronis, sudah uzur, lemah biologis dan sebagainya. “Keempat, rizki belum mapan. Untuk keluarga satu saja sudah keteteran,” tuturnya.
Arifin juga menyoroti perlakuan buruk laki-laki yang berpoligami kepada istri pertamanya ataupun istri mudanya. “Kelima, menyakiti istri pertama dengan menceraikan. Ini kesalahan sangat fatal. Nafsu durjana namanya,” ujarnya.
Keenam, laki-laki tersebut miring sekali hanya asyik pada istri yang kedua, atau yang kedua disembunyikan terkatung katung. “Ketujuh, tidak pakai surat resmi KUA, apalagi nekad memalsukan surat nikah,” katanya.
Kedelapan, tidak bertanggung jawab kepada anak-anak, atau anak-anak teracuhkan bahkan tersakiti. Sehingga, menimbulkan dendam dan traumatik karena kelakuan bapaknya. “Kesembilan, mengawini saudari kandung istri. Adapun yang kesepuluh adalah beristi lebih dari empat,” ujar Arifin.
Karena itu, kata Arifin, sekiranya belum siap, jangan paksakan diri. “Daripada kemudian keluarga hancur, cerai, anak-anak jadi korban nafsu durjana, lebih baik cukup satu istri saja bahagia dunia akhirat,” kata Arifin.
Ia menambahkan, untuk apa poligami kalau hanya menghancurkan hakikat tujuan nikah yaitu "sakinah" (ketenangan)? “Kedepankanlah iman dan akal yang sehat agar tidak menyesal dunia akhirat,” kata Ustaz Muhammad Arifin Ilham.