Senin 24 Apr 2017 07:00 WIB

Menjadi Laki-Laki Terbaik

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko
Pria trendi masa kini selalu mementingkan penampilan. Ilustrasi
Foto: Huffingtonpost
Pria trendi masa kini selalu mementingkan penampilan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Setiap orang menginginkan pasangan yang mampu membawa kepada kehidupan yang lebih baik. Menjadi wajar jika seseorang tidak sembarangan dalam memilih pendamping hidup guna mengarungi bahtera keluarga. Ketahanan keluarga juga menjadi hal penting dalam membangun keluarga. Itu bisa menjadi tolak ukur tentang harmonisnya hubungan antara suami dan istri. Sebab itu, tips agar ketahanan keluarga menjadi kokoh.

Masjid Ukhuwah Islamiyah, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat menggelar kajian Ahad pagi serial ketahanan keluarga yang berjudul "Bukan Sembarang Lelaki". Kajian dengan menghadirkan pendiri komunitas Sahabat Ayah, Ustaz Bendri Jaisyurrahman dihadiri oleh ratusan jamaah. Menurut Ustaz Bendri, dalam menjalani kehidupan keluarga, laki-laki ataupun perempuan harus sama-sama memperbaiki diri. Kualitas hidup perlu terus ditingkatkan. Laki-laki, menurut Ustaz Bendri, mempunyai fitrah yang ada sejak dilahirkan. Karena itu, perlu bagi mereka menjaga fitrahnya.

Fitrah laki-laki, yaitu mampu memberikan energi positif, memberikan dorongan motivasi kepada perempuan. Kemudian, laki-laki memiliki fitrah kemampuan menyeimbangkan dalam perannya di masyarakat dan rumah tangga. Selain itu, lanjut Ustaz Bendri, laki-laki juga mempunyai fitrah melindungi dan menjaga perempuan. Kemudian, laki-laki juga berkewajiban memberikan kecukupan dan mendidik kepada perempuan serta menata urusan rumah tangga. Termasuk melakukan perbaikan kondisi yang ada dalam keluarga dan kekurangan istrinya.

"Peran dasar laki-laki itu, itu dasarnya. Kalau ini hilang, dia bukan laki-laki," ujar Ustaz Bendri, dalam penjelasannya, di Aula Utama Masjid Ukhuwah Islamiyah UI, Depok, Jawa Barat, Ahad (16/4).

Ustaz Bendri menilai, laki-laki dinilai sudah cukup untuk membangun keluarga. Namun, mereka perlu lebih mengembangkan dirinya jika ingin menjadi laki-laki terbaik dalam keluarga. Ustaz Bendri pun menekankan kepada laki-laki agar selau menjadi yang terbaik dalam menjalani rumah tangga, terutama kepada istri. Dia menegaskan, laki-laki harus beriman dan beramal saleh jika ingin menjadi yang terbaik. Sebab, iman dan amal saleh merupakan jaminan kepada Allah SWT. Perempuan diimbau tidak tertipu terhadap karakter dasar seorang laki-laki. Memilih calon suami harus yang beriman kepada Allah SWT.

Hal berikutnya yang perlu dilakukan laki-laki untuk menjadi yang terbaik yaitu taat dalam situasi apa pun. Misalnya, dia tetap rendah hati walaupun dikaruniai kekayaan yang melimpah. Dia tetap taat kepada Allah SWT meskipun dalam kondisi miskin. Ustaz Bendri melanjutkan, menjadi laki-laki terbaik harus aktif dalam kegiatan dakwah. "Laki-laki terbaik mengikuti jejak umat terbaik," kata dia.

Termasuk laki-laki yang mempelajari dan mengajarkan Alquran kepada siapa pun, khususnya kepada keluarganya. Selain itu, mereka juga perlu memahami agama agar lebih sempurna. Seperti dalam hadis "Sebaik-baiknya kalian pada masa Jahiliyah adalah yang terbaik diantara kalian pada masa Islam jika mereka paham agama" (HR Bukhori, nomor 3384).

Ustaz Bendri melanjutkan, seorang laki-laki terbaik jika dia konsisten dalam menunaikan kewajibannya. Termasuk menjaga akhlak yang baik. Menurut Ustaz Bendri, menjaga akhlak berkaitan dengan hubungan antarmanusia. Dia menilai, orang berakhlak hanya dimiliki oleh seseorang yang beriman. Sebab, menurutnya, iman merupakan dasar dari akhlak seseorang. Karena itu, kata Ustaz Bendri, akhlak berbeda dengan moral. Menurutnya, moral merupakan atas dasar humanisme. "Kemudian, mampu memberi manfaat kepada manusia dan suka mentraktir makan," kata Ustaz Bendri melanjutkan kriteria menjadi laki-laki terbaik.

Di samping itu, laki-laki terbaik mempunyai sikap baik kepada keluarga. Dia juga mempunyai kesehatan fisik dan juga mental. Dia juga mampu mengendalikan emosi sehingga tidak mudah marah. Termasuk meninggalkan warisan kepada keluarganya."Jadi, kesimpulannya laki-laki idaman, yaitu baik hubungan dengan Allah, makhluk dan dirinya sendiri," Ustaz Bendri menegaskan.

Koordinator kajian Ahad pagi, Masjid Ukhuwah Islamiyah UI, Ajidigda Aguna menjelaskan, kajian tersebut merupakan kajian rutin setiap bulan. Kegiatan tersebut juga salah satu kajian yang digelar masjid tersebut setiap pekannya. Menurut Aji, tema ketahanan keluarga penting dibahas karena bermanfaat bagi masyarakat. Dari kajian tersebut, Aji mengharapkan, masyarakat dapat membangun keluarga bahagian serta kuat. "Ketahanan keluarga karena peradaban berawal dari keluarga, makanya kita konsen di situ," kata Aji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement