Senin 07 Apr 2025 20:16 WIB

Manfaat Silaturahim: Buka Pintu Rezeki

Rasulullah SAW menyuruh umat Islam agar menjaga hubungan silaturahim.

ILUSTRASI Silaturahim.
Foto: dok wiki
ILUSTRASI Silaturahim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam menekankan tentang pentingnya menjaga hubungan tali silaturahim. Siapa pun yang berharap mendapatkan tambahan rezeki, doa kebaikan bagi keturunan dan keberkahan dalam kehidupannya, dinilai perlu untuk memprioritaskan menjaga hubungan baik dengan kerabat dan sesama.

Dalam perspektif Islam, hubungan tali silaturahim bukan hanya sebagai kewajiban sosial, tetapi juga merupakan sarana yang dianugerahkan Allah SWT untuk menambahkan rezeki serta memberikan berkah dalam kehidupan dan keturunan seseorang.

Baca Juga

Lembaga Fatwa Mesir, Dar al-Ifta, menjelaskan, hubungan tali silaturahim memiliki peran yang signifikan dalam mengarahkan seorang Muslim kepada keberkahan dan kelimpahan rezeki. Dengan menjaga dan memperkuat ikatan dengan kerabat serta sesama, seseorang membuka pintu-pintu rahmat dan berkah dari Allah SWT.

Karena itu, dalam praktik kehidupan sehari-hari, penting bagi umat Islam untuk senantiasa memelihara hubungan baik dengan keluarga dan masyarakat di sekitarnya sebagai bagian dari upaya mendapatkan ridha dan berkah dari Sang Pencipta.

Bentuk ikatan silaturahim yaitu berupa kunjungan dan komunikasi. Dalam syariat Islam pun, seorang Muslim harus menjaga hubungan silaturahim dengan kunjungan dan komunikasi telepon.

Seorang laki-laki pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah, beritahu aku amalan yang bisa membuatku masuk surga." Nabi SAW bersabda, "Kamu beribadah kepada Allah SWT, tidak menyekutukan-Nya, menegakkan sholat, membayar zakat, dan menjalin tali silaturrahim" (HR Bukhari).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Direktur Departemen Fatwa Lisan Dar al-Ifta Mesir, Syekh Uwaidah Utsman memaparkan, ayat-ayat suci Alquran dan hadis Nabi Muhammad SAW menyerukan untuk menjaga tali silaturahim atau hubungan kekerabatan. Dia juga menjelaskan, yang dimaksud 'rahim' yaitu kerabat di pihak pria dan perempuan, baik itu ayah maupun ibu.

"Sedangkan makna 'silah' (hubungan/ikatan) adalah kebaikan kepada kerabat baik dalam bentuk perkataan dan perbuatan. Ini termasuk mengunjungi mereka, memeriksa kondisi mereka, bertanya kabar mereka, membantu mereka yang membutuhkan, dan memperjuangkan kepentingan mereka," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement