Selasa 18 Apr 2017 13:54 WIB

Bolehkah Shalat Menggendong Anak?

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
 Seorang ibu yang menggendong anaknya menangis saat melakukan Shalat Subuh Berjamaah di Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (12/12).
Foto:

Salah satu upaya mendidik anak adalah dengan shalat. Rasulullah SAW bersabda, Saat anak-anakmu berumur enam tahun, perintahkan mereka untuk mengerjakan shalat. Ketika mereka berumur tujuh tahun, suruhlah mereka secara lebih keras agar rutin mengerjakan shalat. Jika perlu, mereka harus dihukum jika tidak rutin dalam melaksanakan shalat mereka. (Mustadrak al-Wasa’il, jilid 1, halaman 171).

Saat shalat, terkadang anak-anak kita menangis. Untuk menenangkannya, maka si anak terpaksa digendong. Pertanyaannya, bolehkah ketika shalat kita menggendong anak? Berdasarkan riwayat dari Abu Qatadah RA, Rasulullah SAW pernah shalat, sementara Umamah —anak perempuan Zainab, yakni putri Rasulullah SAW,— di bahu beliau. Jika Rasul rukuk maka beliau meletakkan anak itu, dan jika bangkit dari sujud maka beliau mengangkatnya dan meletakkannya kembali di atas bahu beliau. Amir mengatakan, aku tidak menanyakan shalat apa sebenarnya yang beliau lakukan ketika itu. Namun, Ibnu Juraij berkata; "Aku diberitahukan oleh Zaib bin Abu Itab dari Umar bin Sulaim bahwa shalat yang dikerjakan Rasul SAW saat itu adalah shalat Subuh. (HR Bukhari dalam ash-Shalah jilid I hal 137, Muslim kitab Masajid, jilid I, hal 385, sebagaimana dikutip Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah).

Dari Abdullah bin Syaddad, dari ayahnya, dia berkata, pada suatu siang, Rasul keluar untuk shalat Zhuhur atau Ashar. Beliau membawa Hasan atau Husein, lalu beliau meletakkan anak itu didepan beliau saat akan shalat, kemudian bertakbir. Setelah itu beliau sujud cukup lama. Aku, kata Ibnu Syaddad, mengangkat kepalaku dan saat itu aku melihat anak itu berada di atas punggung Rasul SAW. Aku pun kembali bersujud.

Setelah selesai, para sahabat bertanya, Wahai Rasulullah, tadi engkau sujud begitu lama, sehingga kami menyangka telah terjadi sesuatu atau wahyu turun kepadamu? Rasul bersabda: Bukan begitu? Hanya saja, cucuku ini naik ke atas punggungku. Dan aku tidak ingin menurunkannya dengan segera hingga dia merasa puas (berada di atas punggungku). (HR Ahmad, Nasai, dan Hakim).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement