Sabtu 08 Apr 2017 15:44 WIB

Keutamaan Rajin Membaca Alquran

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Hazliansyah
Republika menggelar kegiatan '30 Menit Lancar Baca Alquran' di Kantor Harian Republika, Jakarta, Sabtu (8/4).
Foto: Republika/Qommarria Rostanti
Republika menggelar kegiatan '30 Menit Lancar Baca Alquran' di Kantor Harian Republika, Jakarta, Sabtu (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengajar di kegiatan "30 Menit Lancar Baca Alquran" Ustaz Achmad Farid Hasan mengatakan, banyak manfaat yang didapat dari kegiatan membaca Alquran. Dia menyebut Alquran mampu menjadi penolong ketika seseorang membaca Alquran.

Rasulullah SAW pernah bersabda, "Bacalah oleh kalian Alquran. Karena ia (Alquran) akan datang pada hari kiamat kelak sebagai pemberi syafaat bagi orang-orang yang rajin membacanya.” (HR Muslim 804).

Farid menyebut bisa saja nanti pahala dan dosa seseorang seimbang saat ditimbang di akhirat. Saat itulah, bagi yang rajin membacanya, Alquran akan datang membela mereka dan memintakan kepada Allah SWT agar segera memasukkan orang-orang yang rajin membaca Alquran ke dalam surga.

"Alquran tidak main-main. Sampai segitunya mau membela kita di hari kiamat," ujarnya di Kantor Republika, Sabtu (8/4).

Dia berharap kegiatan "30 Menit Lancar Baca Alquran" yang digelar "Republika" mampu membantu seseorang bisa membaca Alquran secara singkat. Apalagi sebentar lagi Ramadhan akan tiba sehingga selepas mengikuti kegiatan ini para peserta dapat membaca Alquran sebanyak-banyaknya.

Ustaz Farid menyebut, seseorang dikatakan bisa membaca Alquran apabila menguasai tiga kunci. Pertama, harus menguasai huruf Alquran yang berjumlah 30 huruf. Dalam huruf latin, 30 huruf ini disebut huruf konsonan.

Untuk dapat menguasai huruf Alquran secara cepat, seseorang harus menyebutnya dengan huruf latin dan memberi ciri pada huruf tersebut.

Kedua, harus menguasai tanda baca yang jumlahnya delapan atau dalam huruf latin disebut huruf vokal. Ketiga, seseorang harus menguasai tajwid Alquran. Tajwid membuat bacaan Alquran menjadi benar dan indah.

"Kalau hanya bisa baca tapi tidak benar dan tidak indah itu kurang," kata Farid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement