REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kabupaten Sukabumi akan menggulirkan gerakan anak shalat subuh berjamaah di masjid. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan anak-anak serta membentengi generasi muda dari hal yang negatif.
"Melihat perkembangan saat ini, maka kami mengajak anak-anak untuk aktif dalam gerakan shalat subuh berjamaah," ujar Ketua Komisi Anak dan Remaja Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi Elis Nurbaeti kepada Republika.co.id Jumat (7/4).
Gerakan dikatakan dia digagas oleh MUI bersama dengan Forum Wanita (Forwa) Sukabumi.
Upaya mendekatkan anak ke masjid ini, lanjut Elis, dinilai efektif untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan generasi muda. Terutama dalam membentuk anak dan remaja yang memahami agama dan menjalankan ajarannya dengan baik.
Kegiatan tersebut juga untuk menangkal sejumlah pengaruh negatif yang mempengaruhi anak-anak. Misalnya perkembangan teknologi informasi yang menyebarkan konten negatif melalui handphone (HP) atau media internet.
Elis mengungkapkan, jika anak-anak menguasai agama dengan baik maka diharapkan akhlaknya pun bisa menjadi contoh teladan. Sehingga anak-anak di Sukabumi dapat menjaadi generasi yang yang berakhlak mulia dan dekat dengan agama.
Di sisi lain ujar Elis, saat ini terjadi fenomena yang memprihatinkan yang melanda Sukabumi. Di mana pada 2017 ini dilaporkan ada anak-anak yang menjadi pelaku pelecehan seksual.
"Tahun ini tercatat ada empat kasus pelecehan seksual anak yang pelakunya masih anak-anak," terang Elis yang juga sebagai Ketua Harian Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi.
Kejadian ini lanjut dia seharusnya menjadi dorongan bagi orangtua dan pihak lainnya dalam memperhatikan keberadaan anak-anaknya dari pengaruh lingkungan yang negatif.
Caranya kata Elis, dengan memberikan pendekatan agama yang baik kepada anak-anak. Salah satunya dengan mendorong anak-anak untuk shalat berjamaah di masjid.