Kamis 06 Apr 2017 13:48 WIB

PBNU Gelar Sarasehan Ekonomi Umat dan Kemaritiman Indonesia

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
Sarasehan PBNU bertema Pengembangan Ekonomi Umat dan Kemaritiman dihadiri Ketua Umum PBNU KH Sa'id Aqil Siroj, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Ponpes Al Tsaqafah, Kamis (6/4).
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Sarasehan PBNU bertema Pengembangan Ekonomi Umat dan Kemaritiman dihadiri Ketua Umum PBNU KH Sa'id Aqil Siroj, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Ponpes Al Tsaqafah, Kamis (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar sarasehan di Pondok Pesantren Luhur Al Tsaqafah, Kamis (4/6). Sarasehan dihadiri sejumlah menteri di Kabinet Kerja.

Ketua Umum PBNU KH Sa'id Aqil Siroj, hadir didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya. Ketua Umum Himpunan Pengusaha Nahdliyyin (HPN), Abdul Kholik berjanji, saudagar-saudagar NU akan senantiasa berperan tingkatkan perekonomian Indonesia.

"Saudagar NU akan siap meningkatkan peran demi kemajuan perekonomian di Indonesia," kata Kholik, Kamis (6/4).

Dalam sambutannya, Ketua Umum PBNU KH Sa'id Aqil Siroj mengatakan, sejak dulu saudagar-saudagar Nahdliyin telah berperan besar bagi bangsa Indonesia dan Islam. Bahkan, saudagar-saudagar NU turut serta berangkat menghadap ke Raja Arab Saudi, meminta untuk tidak membongkar makam Rasulullah Nabi Muhammad SAW.

Ia menerangkan, saudagar-saudagar NU banyak yang sudah kelas menengah dan malah telah miliki energi tenaga surya, dan tidak ada yang anti konglomerat. Karenanya, Kiai Sa'id berharap, ada dukungan dari pemerintah kepada berbagai elemen dari saudagar-saudagar NU yang ada di seluruh Nusantara, tentu demi kemajuan perekonomian Indonesia.

"Kalau didukung dan dipermudah, bisa langsung tancap gas," ujar Kiai Sa'id. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement