Selasa 28 Mar 2017 21:25 WIB

Requel Menemukan Islam di Tepi Ajal

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Mualaf
Foto:

Ia meyakini, yang harus ditakuti bukanlah kematian, melainkan persiapan diri memasuki akhirat. Ia percaya, di akhirat sana manusia akan kembali kepada Sang Pencipta.

Namun, sampai saat itu Raquel hanya mendapatkan gambaran yang samar-samar mengenai persoalan ketuhanan. Ia tumbuh dari keluarga yang jauh dari nilai-nilai religius.

Ia berjanji kepada dirinya sendiri, begitu lukanya pulih, ia akan memulai pencarian spiritual. Raquel merasa mendapatkan semangat baru dan cara pandang yang berbeda mengenai kehidupan.

Saya merasakan inilah awal dari hidup yang baru. Para rekan sejawatnya menyambut gembira Raquel yang sudah keluar dari rumah sakit. Di antara mereka, ada sahabatnya yang beragama Islam. Suatu hari, Raquel mencurahkan perasaannya selama di rumah sakit, mengenai kegelisahan spiritualnya serta renungannya mengenai kematian.

Raquel merasa, sejak kejadian itu ia berkewajiban untuk menjalani kehidupan sesuai dengan perintah Tuhan. Tapi, siapa itu Tuhan? Bagaimana mendapatkan iman kepada-Nya? Muslimah sahabatnya ini mendengarkan curhat Raquel dengan saksama.

Itulah untuk pertama kalinya, Raquel mengenal Islam. Ia pun semakin sering meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan sahabatnya tersebut. Ada satu hal yang membedakan Raquel dari kebanyakan anggota keluarganya, yakni ia tidak percaya stigma-stigma yang dialamatkan pemberitaan mainstream kepada orang Islam di Amerika. Namun, hal itu tidak berarti pula Raquel mendukung semua orang Islam. Ia hanya tidak memihak baik kepada pro-Muslim ataupun anti-Muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement