Rabu 22 Mar 2017 11:47 WIB

Pangkas Kebutaan Akibat Katarak Melalui BRI Melihat Dunia

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Ketua Badan Pengurus Yayasan Baitul Maal (YBM) BRI Tri Wintarto (kiri) bersama GM Badan Pelaksana YBM BRI Dwi Iqbal Noviawan.
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Ketua Badan Pengurus Yayasan Baitul Maal (YBM) BRI Tri Wintarto (kiri) bersama GM Badan Pelaksana YBM BRI Dwi Iqbal Noviawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membantu menekan jumlah penderita kebutaan akibat katarak, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) melalui Yayasan Baitul Maal BRI menggelar operasi gratis bagi 1.000 penderita katarak di seluruh Indonesia. Saat ini, angka kebutaan akibat katarak secara nasional masih tergolong tinggi.

Berdasar survei Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terhadap 15 provinsi di Indonesia secara acak, angka kasus katarak rata-rata masih dua persen dari jumlah populasi. Padahal, untuk dapat dikatakan bebas katarak, angkanya harus turun menjadi 0,5 persen saja.

General Manager YBM-BRI Dwi Iqbal Noviawan menuturkan, untuk menekan angka katarak di Indonesia, Bank Rakyat Indonesia melalui Yayasan Baitul Maal BRI (YBM-BRI) dan BRIMEDIKA menggelar bakti sosial operasi katarak gratis untuk 1.000 pasien di 19 kantor wilayah BRI seluruh Indonesia. Gelaran tersebut berlangsung sejak November 2016 dan akan ditutup pada 2017 ini. Bakti sosial ini merupakan rangkaian dari kemeriahan HUT BRI ke 121.

Tak diduga, gelaran yang mengusung tema 'BRI Melihat Dunia' dibanjiri pendaftar operasi. Di Kanwil Jakarta 1, pasien yang mendaftar lebih dari 200 orang. Padahal, kuota yang tersedia untuk kanwil tersebut hanya 70 orang saja. Tentu pasien yang mendaftar harus melalui tahapan seleksi terlebih dahulu.

"Alhamdulillah, sebagai wujud syukur bertambahnya usia BRI, kami dapat menggelar baksos operasi katarak untuk masyarakat tidak mampu di Indonesia, khususnya DKI Jakarta,'' ungkap Iqbal melalui keterangan tertulis kepada //Republika//, Rabu (22/3).

YBM-BRI tidak menyangka kalau antusias pasien yang mendaftar luar biasa bahkan tiga kali lipat dari kuota yang disediakan. YBM-BRI berharap, semoga ke depan mereka dapat meningkatkan kuota pasien operasi katarak gratis ini agar masyarakat Indonesia bebas dari kebutaan karena katarak.

YBM-BRI dan BRIMEDIKA menjadwalkan secara bertahap operasi katarak kali ini. 70 pasien yang lolos seleksi akan melangsungkan operasinya di RSPAD Gatot Subroto yang sudah menjalin kerjasama dengan BRIMEDIKA.

Salah satu pasien operasi katarak gratis BRI asal Sunter, Jakarta, Raharjo (62 tahun) sangat terharu dengan bantuan ini. Ia tidak menyangka matanya dapat melihat kembali dengan normal. Ia berterima kasih kepada BRI yang telah memfasilitasi operasi katarak gratis ini untuknya. "Sudah lama saya ingin bisa melihat normal seperti ini. Tapi kembali lagi, terkendala biaya. Sekali lagi, terima kasih," tutur Raharjo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement