Sabtu 18 Mar 2017 06:26 WIB

Ingin Umat Islam Beres? Ini Kuncinya

Ustadz Ahmad Buchory Muslim.
Foto: Dok Izzawisata
Ustadz Ahmad Buchory Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Sungguh sangat beruntung seorang Muslim menjadi bagian pengerek kemajuan Islam. Karena dengan sendirinya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang terlibat dalam memperjuangkan kemajuan dan keagungan Islam.

Namun, menurut Imam Malik, kemajuan Islam tidak akan pernah tercapai kecuali dengan sesuatu yang telah dikerjakan oleh generasi awal.  “Sesungguhnya umat ini tidak akan pernah beres, kecuali dengan perkara yang membuat generasi awal beres,” kata Imam Malik seperti dikutip Ustadz Ahmad Buchory Muslim saat mengisi khutbah Jumat di Masjid Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jakarta, Jumat (17/3/2017).

Ustadz Buchory menyebutkan, ada lima hal, menurut Imam Malik, yang membuat umat Islam menjadi maju. Pertama, memastikan diri hidup berjamaah. “Kedua, mengikuti Sunnah Rasul dalam berbagai aspek,” ujar Buchory yang juga Pengurus Pusat Badan Koordinasi Muballigh se-Indonesia (Bakomubin).

Ketiga, kata Buchory, memastikan diri hidup selalu membaca Alquran. Keempat, terus menerus melakukan dakwah, baik dengan lisan, tulisan, maupun tindakan.

Kelima, ujar Buchory, terus-menerus melakukan jihad di jalan Allah. “Apabila mampu menjelmakan lima  hal di atas maka keridhaan Allah dan kenikmatan surga di akhirat menjadi janji pasti dari Allah, sebagaimana yang ditegaskan oleh Allah SWT  dalam surat At-Taubah ayat100,” tutur Ustadz Ahmad Buchory Muslim.

Terjemahan Surat At-Taubah ayat 100 adalah “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin  dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.”

Shalat Jumat di Masjid OJK itu dihadiri antara lain Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D  Hadad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement