Jumat 17 Mar 2017 16:49 WIB

60 Santri Asal Papua Dapat Beasiswa dari Dubes Saudi

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ani Nursalikah
Para santri asal Nuu Waar, Papua.
Foto: foto: damanhuri zuhri/republika
Para santri asal Nuu Waar, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Arab Saudi Syeikh Osamah bin Muhammad Al Shuibi kembali akan memberi beasiswa kepada 60 Santri Ponpes Nuu Waar, Yaysan Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) yang berasal dari Papua untuk belajar Bahasa Arab di Lembaga Pendidikan Indonesia Arab (LIPIA).

Sebelumnya, 63 Santri AFKN asal Nuu Waar (Papua) telah mendapat beasiswa belajar Bahasa Arab di LIPIA Jakarta dan Aceh. Yang secara resmi diberangkatkan atas biaya sepenuhnya dari pemerintah Arab Saudi pada awal Maret 2017.

Rencana penambahan beasiswa untuk 60 santri AFKN tersebut disampaikan langsung Syeikh Osamah saat menerima kunjungan Presiden AFKN Ustaz Fadzlan Garamatan di rumah dinasnya di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (15/3).

Menurut Syeikh Osamah, berkaitan dengan akan dibukanya beberapa sekolah LIPIA di kota Surabaya, Medan, dan Makassar, maka pemerintah Arab Saudi memberi fasilitas kemudahan berupa beasiswa kepada santri Muslim asal Nuu Waar. Masing-masing sekolah LIPIA di ketiga kota tersebut akan menerima 20 santri dari AFKN.

 

"Bahasa Arab adalah bahasa Alquran, sehingga sangat penting calon-calon dai asal Papua yg dibina Syeikh Fadzlan Garamatan di AFKN, agar menguasai bahasa Arab untuk meningkatkan kualitas dakwahnya di Papua di kemudian hari," ujarnya dalam keterangan pers, Jumat (17/3).

Ustaz Fadzlan Garamatan tak menyangka menerima informasi yang menjadi kejutan bagi lembaganya itu. Pasalnya, kehadirannya mengunjungi Syeikh Osamah, hanya ingin menemani santrinya menyerahkan foto kenang-kenangan saat Dubes Arab Saudi itu berkunjung ke Ponpes Nuu Waar pada 26 Februari 2017.

"Syeikh Osamah adalah Dubes Arab Saudi terbaik yang pernah saya kenal karena beliau sangat memperhatikan perkembangan dakwah Islam di Nuu Waar," ujarnya.

Syeikh Osamah sendiri, menilai Ustaz Fadzlan dan lembaga AFKNnya adalah aset berharga dari Papua untuk dakwah Islam di Indonesia Timur. "Syeikh Fadzlan, he is asset Indonesia from Papua," katanya.

Mantan atase militer Arab Saudi ini pun, berencana akan meminta Ustaz Fadzlan untuk mukim di Arab Saudi selama tiga bulan utk mendalami bahasa Arab. "Insya Allah akan dimulai pada September tahun ini," ujar Ustaz Fadzlan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement